Sungai tersebut melintasi tiga kabupaten. Yakni, Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe.
Di tengah daerah aliran sungai (DAS) Konoweha terdapat Rawa Aopa atau yang dikenal dengan Danau Wawotobi.
DAS Konoweha berbentuk memanjang dengan luas mencapai 6.978,41 Km2. Terdapat tiga kabupaten dan satu kota yang mencakup DAS ini. Yaitu, Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe dan Kota Kendari.
Hulu sungai Konoweha berupa pegunungan dengan kemiringan terjal sedangkan bagian tengah berupa dataran rendah berawa-rawa sehingga alur sungai berkelok-kelok dan berubah-ubah.
Anak sungai Konoweha sendiri meliputi sungai Aopa, Humbuti, Ameroro, Ambekairi, Anggalo, Ahilulu, Andolaki dan Mokoseo.
Pincara Jadi Sumber Mata Pencaharian Warga
Keberadaan sungai Konaweha yang letaknya sangat strategis jelas menjadi berkah bagi warga Desa Lalonggaku, Kecamatan Bondoala.
Pasalnya, lokasi tersebut menjadi akses tercepat ketika masyarakat hendak melintas ke beberapa wilayah. Tak pelak, warga sekitar pun memanfaatkannya sebagai salah satu sumber penghasilan.
Di lokasi, sejumlah warga membuat beberapa pincara seadanya untuk mengangkut orang dan kendaraan yang ingin menyeberangi sungai dari Desa Lalonggaluku dan Desa Laosu, Kabupaten Konawe.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pincara adalah alat penyeberangan yang biasa dibuat dari dua buah perahu yang saling digandengkan. Atau juga biasa dibuat dari drum-drum kosong yang disusun, kemudian di atasnya diberi papan lalu digerakkan dengan cara menarik tali yang telah disambungkan dengan tali utama yang terbentang di atas kedua sisi sungai.
Discussion about this post