PENASULTRA.ID, BAUBAU – Jika selama ini kita mengetahui ikan biasanya dihidangkan dengan cara digoreng atau dibakar, namun ada juga olahan ikan dengan cara diasapi. Masakan ikan asap banyak disukai masyarakat lantaran memiliki aroma dan rasa lezat yang khas pada daging ikan.
Ikan asap merupakan satu di antara metode pengawetan ikan yang populer di Indonesia. Proses pengasapan membuat ikan menjadi garing sehingga tidak mudah busuk.
Ikan asap ternyata juga merupakan salah satu olahan ikan khas Sulawesi Tenggara (Sultra). Namanya Katapayi Sulaa, makanan yang berasal dari Kepulauan Buton (Kepton) tepatnya di Kota Baubau.
Katapayi Sulaa merupakan makanan berbahan dasar ikan cakalang atau tuna segar yang pengolahannya diasapi dari arang tempurung kelapa.
Usaha ini dikelola atau diproduksi di area kompleks perumahan wilayah Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari Kota Baubau.
Awal Mula Katapayi Sulaa
Usaha kuliner tradisional tersebut dirintis sejak 2016 silam ini mulanya berbentuk katering yang melayani hajatan orang-orang.
Bisnis jasa boga itu terpaksa vakum sesaat akibat dihantam pandemi Covid-19 karena tidak adanya pemasukan sama sekali yang didapatkan.
Sebagai upaya agar tetap mempunyai penghasilan ditengah masa pandemi, para anggota kelompok mencoba peluang usaha pengasapan ikan tuna yang masih dilakukan secara tradisional.
Saat usaha sedang berjalan, peralatan yang digunakan masih sangat sederhana dikarenakan terbatasnya modal serta pengetahuan yang dimiliki. Setelah itu, kelompok usaha ini mendapatkan perhatian dan pendampingan dari program NSLIC (National Support for Local Investment Climates).
NSLIC merupakan sebuah program kerja sama antara Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Tujuannya yaitu untuk mengembangkan kapasitas serta meningkatkan iklim investasi lokal serta ekonomi lokal dan daerah di beberapa kabupaten/kota terpilih di Sultra dan Gorontalo.
Discussion about this post