Selain itu, kata Sina, pihaknya tak lupa menyediakan sayuran dari pisang yakni dengan memadukan daun ubi dan isi batang pisang dan diberi nama sayur daun ubi isi batang pisang. Ada pula pisang susu krispy keju yang tentunya ramai di gazebo lain.
Perhatian juri semakin meyakinkan bahwa pelaku kuliner ini memang telah benar-benar siap menyabet juara. Hal itu karena adanya satu jenis kuliner yang hampir luput dari perhatian masyarakat saat ini, yaitu inonta jantung pisang. Jenis makanan khas nusantara ini dikemas dengan tampilan menarik dan rasa yang tak kalah lezat dari olahan si tumpeng pisang. Kuliner ini menjadi makanan khas kampung yang masih jadi perlipuran dikala tak ada lauk.
Sudarsina sengaja memilih inonta jantung pisang menjadi makanan pembuka karena memiliki nilai filosofi tersendiri yang berarti simbol kehidupan. Jantung pisang yang mekar menjadi pertanda bahwa sebentar lagi ia akan menjulurkan buah-buah kecil disela kulit yang mengelupas. Meski dia telah memberikan buahnya yang tak terhitung, ia tetap berbaik hati menyisakan jantungnya untuk makhluk lainnya.
Bicara soal bahan, kata Sudarsina sangat simple, hanya butuh kolaborasi jantung pisang yang dicacah kecil-kecil lalu dikukus, kelapa setengah muda diparut dan sedikit dibakar pakai bara api, juga sedikit tambahan bumbu dapur sebagai pelengkap rasa.
“Orang dulu, jika tak ada lauk dapat diganti dengan makanan sayuran kampung seperti ini, sampai sekarang keluarga juga menggemari olahan inonta jantung pisang ini,” ujar Sina.
Meski dilontarkan ragam pertanyaan dari tiga juri penilai, tak ada satupun pertanyaan yang terlewatkan untuk ia jawab secara terperinci. Di penghujung acara festival kuliner di Danau Laponuponu, tim penilai mengumumkan stand kuliner milik Kabaena Selatan sebagai juara 1, menyusul Kecamatan Mataoleo diposisi kedua dan tuan rumah HUT ke-20 Bombana yakni Poleang berada diurutan ketiga.
Kepala Dinas Pariwisata Bombana, Anisa Sri Prihatin menjelaskan secara singkat tentang pagelaran festival kuliner tersebut. Kata dia, pihaknya sengaja mengangkat tema pangan serba pisang dalam festival itu. Seluruh stand diarahkan untuk menyajikan seluruh olahan makanan berbahan dasar pisang.
“Festival kuliner ini kami angkat sebagai upaya mendorong ekonomi masyarakat Poleang dan sekitarnya melalui pemanfaatan pisang. Sebab, Poleang dan Poleang Barat adalah wilayah penghasil pisang terbesar di Bombana, kenapa tidak kita beri motivasi kepada ibu-ibu di desa ini untuk lebih kreatif lagi. Apalagi disini ada empat destinasi wisata yakni Danau Laponuponu, Karang Empat, Pulau Kondo serta Taman Teknologi Pertanian. Empat destinasi ini terintegrasi dan saling berdekatan, jadi ibu-ibu harus bisa memanfaatkan peluang ini,” tutur Anisa memungkasi.
Penulis: Muhammad Jamil
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post