Potensi wisata bawah laut yang dapat dijumpai di Desa Wisata Labengki tentunya snorkeling dan diving. Hal ini menarik perhatian Menparekraf Sandiaga untuk menjajal atraksi tersebut dan mengikuti kegiatan konservasi melalui relokasi Kimaboe sebuah kerang raksasa di kedalaman sekitar 8 meter.
“Kami sudah hadir dan melihat keindahan budaya, alam, dan keunikan wisata bawah laut yang memiliki keunggulan berkelas dunia,” kata Menparekraf.
Sederet potensi daerah tersebut rasanya tidak lengkap tanpa kehadiran ekonomi kreatif seperti kuliner dan kriya. Adapun aneka kuliner tradisional yang menjadi andalan adalah Soso’o, Sinole, Loar, Kripik Songgi, Abon Ikan, Gogola Boe Saloka, dan Molome.
Sementara untuk produk kriya, masyarakat desa menggunakan bahan ramah lingkungan yang banyak tersedia di sekitar wilayah desa seperti kerajinan kerang-kerangan yang diolah menjadi tempat tisu, gantungan kunci, lampion, hiasan dinding, aksesoris wanita, dan lain-lain.
“Mudah-mudahan dua dewan juri di sini juga setuju dengan saya bahwa ini akan menjadi salah satu unggulan untuk menjadi yang terbaik di nusantara,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Pjs. Bupati Konawe Utara, La Ode Saifuddin menyampaikan terima kasih karena telah memberikan predikat kepada Desa Wisata Labengki sebagai desa wisata terbaik dalam ADWI 2024.
“Harapan kami semoga upaya pemerintah daerah dan juga warga desa mendapat nilai yang terbaik,” ujar La Ode.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post