PENASULTRA.ID, BOMBANA- Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Muhammad Lutfi berkunjung di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin 4 April 2022.
Kunjungan Menteri Muhammad Lutfi di negeri emas itu dalam rangka meresmikan sebuah dermaga bongkar muat gula mentah (Unloading Raw Sugar).
Dermaga ini dikelola oleh PT. Dua Samudra Perkasa yang berada di Desa Batu Putih, Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana. Menteri Muhammad Lutfi juga jauh-jauh harus datang di Bombana lantaran dermaga ini bakal dijadikan pusat pangkalan atau pelabuhan umum untuk ekspor hasil pertanian dan perkebunan bagi 17 Kabupaten/Kota di Sultra.
Pelabuhan ini bahkan ditargetkan untuk menjadi pusat ekspor di wilayah Indonesia Timur. Adapun jenis hasil pertanian yang bakal di ekspor melalui pelabuhan ini seperti kopra, kakao serta hasil rempah-rempah lainnya
Muhammad Lutfi mengatakan bahwa hadirnya dermaga tersebut menjadi penguatan ekonomi bagi daerah Sultra. Sektor income pajak pula diharapkannya harus jauh lebih besar ke Pemda Bombana, sehingga menopang pendapatan asli daerah itu.
“Pelabuhan bongkar muat gula mentah itu sangat didukung dengan fasilitas penunjang seperti gudang penyimpanan berkapasitas 80 ribu ton yang dilengkapi dengan conveyor sistem berkapasitas 1.000 ton per jam,” ungkap Muhammad Lutfi saat peresmian dermaga itu.
Selain itu, terdapat Terminal umum Dermaga Batuputih yang memiliki area bongkar muat container seluas 5,08 hektar. Termasuk area Jetty yang mampu menyandarkan kapal dengan kapasitas 80.000 DWT atau dengan Panjang Jetty 190 meter. Dermaga tersebut dioperasikan oleh PT. Dua Samudera Perkasa.
“Beroperasinya Dermaga Batuputih ini tidak lepas dari peran Jhonlin Group, perusahaan induk yang memiliki anak usaha di bidang perkebunan tebu (bahan baku gula) dan pabrik gula di Kabupaten Bombana. Begitu halnya PT. Dua Samudera Perkasa, juga merupakan unit usaha Jhonlin Group yang bergerak di bidang jasa pelayanan pelabuhan,” terangnya.
Sementara itu, CEO Jhonlin Group, Ghimoyo, mengatakan perusahaan yang mengelola dermaga itu diakuinya cukup berpengalaman. Utamanya dalam mengoperasikan dermaga maupun pelabuhan.
Terbukti, PT. Dua Samudera Perkasa sudah berpengalaman sejak tahun 2007. Sehingga pihak Jhonlin yakin tak akan ada kendala selama beroperasinya dermaga tersebut
“Dermaga ini dapat langsung digunakan sebagai dermaga ekspor dan impor, namun saat ini kami masih sangat membutuhkan dukungan dari Pemda Bombana untuk peningkatan infrastruktur jalan yang saat ini belum memadai,”kata Ghimoyo
Direktur PT. Dua Samudera Perkasa, A.G Hartantono, mengatakan bahwa untuk kegiatan ekspor-impor, pihaknya akan beroperasi dengan memanfaatkan sejumlah fasilitas pendukung untuk kebutuhan layanan kapal maupun bongkar muat peti kemas.
Discussion about this post