Bahkan, sistem kapitalisme juga senantiasa mendukung para pemegang kapital dan tidak peduli terhadap penjagaan lingkungan dan manusianya. Sejatinya, kekeringan dan kebakaran hutan/lahan adalah sebuah bencana yang dirasakan masyarakat sehingga harus dihentikan.
Walaupun program bendungan air dan perbaikan sumur di daerah rawan kering telah dilaksanakan, namun apabila tidak ada penahan air dari area hutan, maka akan menjadi sia-sia.
Selain itu, desakan ekonomi dalam sistem kapitalisme ini menampakkan munculnya pertambangan dan penebangan hutan secara illegal, ataupun konversi lahan secara legal, tetapi eksploitatif dan massif bisa mengakibatkan terjadinya banjir bandang.
Di samping itu, berbagai aturan dan UU yang dikeluarkan oleh legislatif justru kontradiktif dari pelestarian dan distribusi air yang berkeadilan. Dimulai dari masalah UU terkait air yang lebih mendukung terhadap privatisasi, hingga sumber-sumber air dikuasai oleh kalangan pemodal tertentu yang memiliki kepentingan bisnis. Akhirnya rakyat kian sulit mengakses air, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk mencari nafkah.
Berbagai proyek infrastruktur atau megaproyek pun dikebut, tanpa lagi mempedulikan dampak lingkungan (AMDAL). Mengakibatkan banyaknya hutan lindung yang dibabat habis untuk kepentingan eksploitasi tambang batu bara atau perluasan lahan kelapa sawit.
Tidak hanya itu, masifnya pembangunan infrastruktur yang dapat mengurangi daerah penyerapan air. Ditambah berbagai kebijakan yang lebih mendukung terhadap pemodal dalam mengeksploitasi air secara besar-besaran untuk perusahaan air minum.
Padahal sejatinya rakyat merupakan pemilik sah air yang ada di muka bumi ini. Sebagaimana Allah SWT telah menetapkan air yang melimpah sebagai harta milik umum. Rasulullah SAW bersabda, “Kaum muslim berserikat dalam tiga hal, yakni air, padang rumput, dan api dan harganya adalah haram.” (HR Ibnu Majah).
Hadis ini menunjukkan bahwa air adalah harta milik umum. Sehingga harta milik umum merupakan milik seluruh masyarakat, bukan milik individu atau badan tertentu.
Discussion about this post