Kegiatan Kongres dan Seminar Media yang akan dilaksanakan SPS di Hari Pers Nasional mengusung tema besar “Kolaborasi dan Inovasi untuk Kemandirian Pers Indonesia”.
Tema tersebut diangkat untuk menegaskan semangat dari para pejuang industri pers dalam mengarungi dinamika perkembangan zaman yang penuh ketidakpastian.
Semangat untuk senantiasa berkolaborasi, semangat untuk terus berinovasi. Juga sebagai komitmen SPS dalam menjaga marwah kemandirian pers agar dapat terus menjalankan perannya sebagai bagian dari pilar demokrasi.
“Kongres SPS diharapkan bisa menghasilkan penyempurnaan PD/PRT yang bisa memungkinkan industri media nasional bisa lebih dinamis menghadapi perkembangan zaman. Kemudian kongres ini juga bisa menghasilkan rekomendasi program kerja yang tepat untuk mempertahankan eksistensi industri media agar sehat, mandiri, dan berkelanjutan, sehingga mampu menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas dan bertanggung jawab,” kata Ketua Harian SPS Pusat, Januar P. Ruswita.
Pada 8 Juni 1946 atau 76 tahun silam, tokoh-tokoh pendiri perusahaan-perusahaan pers nasional berkumpul di Yogyakarta untuk mengikrarkan berdirinya Serikat Penerbit Suratkabar (SPS).
Organisasi ini menjadi alat perjuangan dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia melalui pers. Salah satu momentum terpenting SPS terjadi tahun 2011 saat Kongres SPS digelar di Bali.
Discussion about this post