PENASULTRA.ID, KOLAKA – Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik PT Vale Indonesia mendapat sambutan positif dari para petani binaan.
Bahkan, program SRI organik yang merupakan bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) sektor pertanian ini juga mendapat sambutan positif dari jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka.
Apresiasi para petani disampaikan pada panen perdana SRI organik di Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Rabu 1 Juni 2022.
Padi yang sukses dipanen mencapai 8,36 ton/hektar (Ha) dari luas lahan 3 Ha di empat desa yang ada di dua kecamatan.
Petani asal Desa Puubunga, Kecamatan Baul, Onang Sumarna mengatakan, padi yang ditanam dengan metode SRI organik sangat produktif.
Petani yang ikut pelatihan program PSRLB selama tujuh bulan terakhir ini menjelaskan, lahan 0,3 hektar yang dimilikinya mampu memproduksi beras organik sebanyak 10 karung atau setara 1,2 ton/Ha.
“Pola penanaman SRI Organik lebih mudah dan ramah lingkungan. Karena penerapannya hanya memerlukan bibit sebanyak 3-5 Kg, sementara yang konvensional sebanyak 70-100 Kg,” kata Onang.
Menurutnya, selain biaya pembibitan yang murah dibanding pola konvensional, cara menanamnya juga mudah, yakni dengan sistem tanam pindah.
Dengan sistem ini, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah, yang biasa disebut lahan persemaian selama 20 sampai 24 hari. Setelah bibit siap untuk dipindahkan, bibit lalu ditanam ke petakan sawah.
“Jadi kita tidak lagi tergantung pada pemasok pupuk dan pestisida. Sekarang kami bisa buat sendiri pupuk dan MOL atau mikro organisme lokal ini,” ujar Onang.
Empat minggu pertama, diakui Onang cukup kesusahan. Namun dengan pendampingan dari PT Vale dan Yayasan Aliska pihaknya lebih cepat paham.
Discussion about this post