Menurutnya, selain biaya pembibitan yang murah dibanding pola konvensional, cara menanamnya juga mudah, yakni dengan sistem tanam pindah.
Dengan sistem ini, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah, yang biasa disebut lahan persemaian selama 20 sampai 24 hari. Setelah bibit siap untuk dipindahkan, bibit lalu ditanam ke petakan sawah.
“Jadi kita tidak lagi tergantung pada pemasok pupuk dan pestisida. Sekarang kami bisa buat sendiri pupuk dan MOL atau mikro organisme lokal ini,” ujar Onang.
Empat minggu pertama, diakui Onang cukup kesusahan. Namun dengan pendampingan dari PT Vale dan Yayasan Aliska pihaknya lebih cepat paham.
Sementara itu, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi PT Vale yang telah menyosialisasikan program tersebut kepada para petani di Kolaka, sehingga membawa perbaikan kehidupan pertanian yang lebih baik.
“Padi SRI Organik ini dapat meningkatkan produksi nyata dari 4 ton gabah kering menjadi 8 ton dengan kualitas padi lebih baik. Semoga hasil 8 ton/Ha bisa ditingkatkan para petani menjadi 9 ton/Ha. Para petani harus bangga jadi petani,” kata Safei.
Ditempat yang sama, Vice President Director PT Vale Indonesia, Adriansyah Chaniago mengatakan, perseroan berkomitmen untuk menjalankan dengan sungguh-sungguh program keberlanjutan di Blok Pomalaa.
Discussion about this post