“Harus diperiksa, kalau perlu lakukan sidak ke pasar dan beberapa distributor yang ada di Koltim untuk memastikan tidak ada pihak yang bermain,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Hasrul mengungkapkan bahwa saat ini dirinya menerima banyak keluhan dari pelaku UMKM yang tidak dapat lagi berproduksi secara normal bahkan beberapa terancam gulung tikar.
Sementara itu pemilik usaha Al Aghis, UMKM asal Koltim yang memproduksi keripik ketela asal Lambandia mengaku, ia menggunakan minyak goreng hingga 60 liter per hari, jika harga minyak goreng masih 30.000 per liter, dirinya berencana stop produksi untuk sementara waktu.
Discussion about this post