“Alhamdulillah, meskipun harus berlomba di tengah guyuran hujan dan arena diselimuti kabut, kami bisa meraih prestasi ini,” ucapnya.
Haryo juga memberikan testimoni dan harapan, bahwa event panahan di Jogja lantai 2 (sebutan untuk Gunungkidul) selalu menghadirkan nuansa dan tantangan yang berbeda.
“Sebuah perlombaan yang luar biasa ketika bertanding di Jogja lantai 2. Semua archer pasti menantikan event-event selanjutnya,” harapnya.
Sementara itu, Nurochman selaku owner klub MPRO Archery menyampaikan bahwa event ini terselenggara berkat kolaborasi MPRO Archery dengan Pemuda Patuk.
“Terima kasih kepada Mas Harits Taufiqurrohman Khoiri yang telah mengoordinir segenap Pemuda Muhammadiyah Patuk untuk menginisiasi lomba ini,” ungkapnya.
Event seperti ini selain sangat bermanfaat untuk menggembirakan iklim olahraga panahan juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“MPRO Archery Pemuda Memanah 2025 tidak saja bermanfaat untuk atlet panahan, namun terbukti bisa berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan parkir peserta oleh Karang Taruna, penyiapan penginapan oleh warga sekitar, serta lapak jualan untuk UMKM sekitar tempat acara,” imbuh Nurochman.
Meskipun terlihat puas dengan gelaran acara, pria asli dari Sambiroto Pengkok Patuk ini tetap berharap bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak agar olahraga panahan bisa menjadi salah satu cabang unggulan prestasi untuk Patuk khususnya dan Gunungkidul pada umumnya.
“Semoga lapangan Patuk ini bisa kita gunakan sebagai tempat latihan rutin MPRO Archery, fasilitas standar seperti toilet dan tempat istirahat bisa disiapkan, sehingga mimpi Bapak Panewu agar prestasi panahan akan terlahir dari Patuk bisa kita wujudkan di masa depan,” pungkas Nurochman.
Penulis: Jono
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post