“Bagi saya sosok low profile adalah predikat yang sangat cocok disematkan untuk orang-orang yang terlihat sederhana dalam banyak kelebihan dan prestasi seperti yang ASR miliki. Jadi, ASR itu figur low Profile untuk Sultra Masa kini,” imbuhnya.
Lanjut Muhlis, sosok ASR menurutnya ialah pria yang mudah berbaur, mulai dari tongkrongan warung kopi sampai diskusi dengan para pejabat.
“Walau ia mantan Pangdam, untuk menjumpainya tidaklah sesulit menemui penjabat teras di negeri ini,” terangnya.
Menurut Muhlis, di setiap ajang kontestasi menjelang pemilihan kepala daerah, sering kali para kandidat menunjukkan dirinya sebagai low profile. Seolah-olah ingin menampakkan diri sebagai sosok yang baik agar dicintai banyak orang. Kata dia, untuk masalah tersebut diakuinya lebih tepat masuk pada pencitraan diri ketimbang sikap low profile yang sebenarnya.
“Saya tidak mengatakan pencitraan diri itu tidak baik, tetapi sering kali banyak orang yang hanya terlihat baik di waktu tertentu saja agar menarik simpati orang lain demi untuk memenuhi keinginannya. Terlepas dari niat apapun yang ada di dalamnya, kita hanya bisa berprasangka baik,” tukasnya.
Discussion about this post