“Pertama kali aku kenal musik itu dari keluarga. Di rumah selalu ada lagu yang diputar, dan dari situ aku mulai nyanyi-nyanyi sambil main gitar atau main piano sendiri. Musik buat aku itu tempat pelarian, tempat aku bisa mengekspresikan hal yang mungkin susah aku ucapkan secara langsung. Sampai sekarang, musik jadi bagian terbesar dalam cara aku memahami hidup,” katanya.
Setelah lagu Belum Siap Dewasa masih ada lagu lain yang lagi sedang ia siapkan. Masih mengenai tema tumbuh, rasa takut, tapi juga belajar pelan-pelan menerima perubahan. Step by step. Karena bagi Naomi setiap lagu nya datang dari perasaan yang bener-bener ia rasain.
Lewat vibe yang lembut tapi tetap catchy, ditambah lirik yang super-relatable, Naomi mengajak pendengar untuk bilang: “ya udah, aku belum siap — terus kenapa?”
Lagu ini adalah pelukan kecil buat siapa pun yang lagi overwhelmed sama realita hidup, tapi masih pengen santai dulu lima menit (atau lima tahun).
“Kadang kita tuh cuma perlu jujur kalau kita nggak siap. Itu lebih sehat daripada pura-pura kuat,” kata Naomi tentang lagu perdananya.
Sebagai single debut, “Belum Siap Dewasa” jadi perkenalan yang manis dan penuh karakter dari Naomi—seorang newcomer yang datang membawa kejujuran, humor, dan perasaan yang relate bagi para pejuang quarter-life crisis.
“Belum Siap Dewasa” menjadi pembuka era baru musik Naomi, yang akan berlanjut dengan karya-karya berikutnya.
“Nyanyiin lagu ini tuh rasanya kayak ngobrol sama diri sendiri. Setelah lagu ini rilis, aku juga lagi siapin single lain yang vibe-nya masih nyambung—yang mungkin orang lain bisa relate dengan lagu ini,” jelas Naomi.
“Belum Siap Dewasa” sekarang sudah bisa didengar di semua platform musik digital.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post