• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Natuna Utara Selatan: TSS, Krisis Pangan, Indonesia Menjadi Negara Adidaya?

1 Februari 2022

Ponsel Ketua PSI Kolaka Raib di Kongres Solo, Panitia Dituntut Bertanggung Jawab

21 Juli 2025

Telkomsel Hadirkan Studio Universal di IndiHome TV

20 Juli 2025

PAPDI Tambahkan PCV Terbaru dalam Rekomendasi Vaksin Dewasa

20 Juli 2025

Mengulik Sejarah Jembatan Buton-Muna Vs Suguhan Konten Sang DPD

20 Juli 2025

Menteri Ara Tawarkan Opsi CSR Tambang Atasi Backlog Perumahan di Sultra

19 Juli 2025

Pemprov Sultra Sosialisasikan Permendagri Nomor 17 Tahun 2023

18 Juli 2025

Kasus Gagal Bayar 2025 Naik, Jakpat: Didominasi Pengguna Lama

18 Juli 2025

Gegara PBM Butur, FPPD Muna Minta Kepala KUPP Raha Dicopot

18 Juli 2025

Ubah Sisi ‘Menyeramkan’, RSUD Bahteramas Kendari Berbenah

18 Juli 2025

Temui Menag, Gubernur Sultra Bahas STQH Nasional hingga Embarkasi Haji

18 Juli 2025

Solois Era 2000-an Ini Comeback Lewat Single ‘Ku Cemburu’

18 Juli 2025

Wagub Sultra Terima Kunker Komisi II DPR RI Bahas RUU Kabupaten/Kota

18 Juli 2025
Senin, 21 Juli 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Natuna Utara Selatan: TSS, Krisis Pangan, Indonesia Menjadi Negara Adidaya?

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
1 Februari 2022
in PenaPembaca
A A
0

Rusdianto Samawa

18
SHARES
184
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Riset Lowy Institute Asia Power Index 2021, katakan Asia-Pasifik dalam risiko pecah perang. Risiko perang berasal dari fakta bahwa terdapat perlombaan senjata di kawasan itu (Asia-Pasifik). Ini bakal melibatkan AS dan China, juga bisa melibatkan negara-negara lain seperti India, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam yang memiliki sengketa laut dengan China.

Ada banyak faktor bahwa perang bisa pecah karena tensi yang semakin meningkat. Setidaknya, ada dua negara dengan kekuatan terbesar yang bisa menyebabkan efek domino. China sebagai kekuatan baru dengan arogansinya, sementara AS khawatir terhadap kebangkitan China.

Namun, apapun hasil riset Lowy Institute Asia Power Index 2021 yang mengungkap Indonesia melimpah sumberdaya alam. Perlu, lakukan kajian kebijakan politik karena belajar dari penjajahan Jepang yang menguras energi, sumberdaya alam Indonesia untuk kepentingan perang Asia Timur Raya. Tentu, jelas Indonesia yang berada di Asia tentu akan menerima dampak dari Perang Asia Pasifik.

Fakta sejarah, jika awalnya Indonesia berada di bawah pemerintahan Belanda, maka sejak 8 Maret 1942 berada di bawah militer Jepang. Dalam buku Dari Proklamasi ke Perang Kemerdekaan (1987) karya Soejitno, Jepang yang ikut dalam Perang Dunia II membuat Indonesia harus menyediakan bahan keperluan perang Jepang, termasuk sumber daya manusia. Pada zaman Jepang, terjadi berbagai perubahan yang menjadikan bangsa Indonesia lebih sengsara, terlebih secara ekonomi.

Baca Juga

Front Nelayan Indonesia Minta Prabowo Subianto Segera Pecat Menteri KKP

Partai Negoro: Prabowo Harus Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Partai Negoro Minta Prabowo Jangan Pilih Menteri Bajak Laut

Misteri Lagu Mars IMM: Bung Djazman Al-Kindi Komposer Seribu Tahun

Politik penjajahan Jepang di Indonesia bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan mendapatkan sumber daya manusia untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya. Sehingga dalam bidang ekonomi, pemerintahan Jepang mengeluarkan surat keputusan yang mengatur distribusi barang yang dibutuhkan dalam perang. Barang-barang tersebut seperti besi, tembaga, kuningan, dan lainnya.

Pemerintah pendudukan Jepang juga memanfaatkan sumber daya manusia Indonesia untuk keperluan Perang Asia Timur Raya. Masyarakat di pedesaan Jawa dijadikan tenaga kerja paksa atau romusha. Mereka dipaksa untuk membangun bangunan yang berkaitan dengan keperluan perang, seperti membuat benteng pertahanan atau lubang pertahanan, jembatan, pelabuhan, dan gudang menyimpan bahan makanan.

Sekarang pun, hampir sama terjadi seperti itu, melalui kebijakan terbuka soal investasi ekonomi dan startup oleh China melalui berbagai regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Dibidang sumberdaya manusia, pemerintah memfasilitasi dengan membentuk lembaga BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang baru saja dibentuk, tentu semua dilakukan di awal kontrol – kontrol negara – negara yang memberi dukungan terhadap riset – riset, terutama berkaitan sumberdaya manusia dan alutsista perang.

Namun, masih banyak masalah nasional Indonesia yang belum tuntas. Terutama, problem yang sangat membahayakan itu: krisis ketahanan pangan yang di perkirakan berlangsung kelaparan rakyat Indonesia hingga 2040. Saat ini pun, sudah mulai terasa ditengah pandemi covid. Namun, dengan upaya kolektif dan cepat, ada harapan bahwa Indonesia kembali ke jalurnya untuk mencapai tujuan pembangunan pangan.

Tantangan paling berat bagi Indonesia yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, pengentasan kelaparan yang menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) pada 2030 belum berjalan secara baik. Sebenarnya, Indonesia pada pertumbuhannya di sektor pertanian, kelautan dan perikanan yang merupakan sektor paling signifikan untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan secara efektif di negara berpenghasilan menengah ke bawah, seperti Indonesia.

Kerawanan pangan global pada 2020 telah mencapai level tertinggi dalam 15 tahun, karena hilangnya pendapatan sekitar sepersepuluh dari populasi global. Tahun 2021 hingga 2040 kondisinya diperkirakan semakin memburuk karena inflasi komoditas dan rantai pasokan terganggu dengan melonjakkan harga pangan dunia ke level tertinggi dalam hampir satu dekade, terutama berita buruk bagi negara-negara miskin yang bergantung pada impor pangan.

Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) perkirakan kelaparan global akan melonjak sekitar sepertiga tahun 2021 – 2025. Bisa juga lebih berat lagi hingga tahun – tahun mendatang. Dilansir Bloomberg, Minggu (22/8/2021) lalu, penilaian tahunan Departemen Ketahanan Pangan di 76 negara berpenghasilan menengah dan rendah memperkirakan tambahan 291 juta orang di negara-negara tersebut tidak akan mendapat cukup makanan pada 2021.

Secara keseluruhan, 1,2 miliar orang di 76 negara yang tercakup dalam laporan USDA akan rawan pangan untuk dimasa mendatang. Sebelum pandemi, USDA memperkirakan 761 juta orang, atau kurang dari 20 persen dari populasi itu, termasuk dalam kategori di negara-negara tersebut.

Sebagian besar orang yang diperkirakan USDA akan jatuh ke dalam kerawanan pangan berada di Asia, yang menyumbang 72 persen dari peningkatan tersebut, seperti Bangladesh, India, Pakistan, dan Indonesia akan mengalami lonjakan besar dalam jumlah orang tanpa makanan yang cukup. Indonesia diproyeksikan memiliki prevalensi kelaparan tinggi, dengan lebih dari 60 persen populasi di masing-masing negara tidak cukup makan. Pendorong utama meningkatnya kerawanan pangan adalah penurunan pendapatan yang terus-menerus di Indonesia akibat pandemi.

Dalam situasi seperti saat ini, Indonesia butuh strong leadership dalam mengelola kekuatan nasional, seperti sumberdaya alam, ekonomi, pangan, kelautan – perikanan, pertahanan, maritim, dan pembangunan. Tetapi, mengelola kehendak rakyat juga penting. Pada sistem negara demokrasi seperti Indonesia, membutuhkan leadership yang kuat (strong) untuk menentukan arah negara sehingga mampu bertahan.

Indonesia saat ini, hadapi kondisi dilematis. Masyarakat merasa, negara belum hadirkan keadilan. Maka, strong leadership dibutuhkan Indonesia agar ditakuti dunia. Sudah pasti negara pesaing tidak akan puas hanya dengan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, akan berusaha mempengaruhi dengan cara apapun.

Indonesia semakin kompleks dan masa depannya tak menentu. Bisa jadi awal lenyap dimuka bumi ataukah selamat diantara banyak negara gagal. Karena, Indonesia saat ini, bukan saja hadapi persoalan pelik di dalam negeri. Tetapi, politik luar negerinya pun dibawah ketiak asing, seperti Amerika Serikat dan China sehingga tak menentu.

Beberapa tahun kedepan, Asia Pasifik berperang, Indonesia krisis pangan dan sumberdaya peluang kerja untuk bertahan. Demografi dan populasi penduduk semakin meningkat. Kebutuhan pangan semakin naik. Apa yang akan dilakukan Indonesia?. Apakah hanya memindahkan Jalur Pelayaran Kapal atau Traffic Separation Scheme (TSS) untuk menjaga lalu lintas ekonomi dunia. Kemudian, menyatakan Indonesia kuat?.(***)

Penulis: Front Nelayan Indonesia (FNI)

Jangan lewatkan video populer:

 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: FNIFront Nelayan IndonesiaRusdianto SamawaSuara Pembaca
Share7Tweet5SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Pimpinan OPD di Konsel Tanda Tangani Perjanjian Kerja

Next Post

Pemda Muna Alokasikan Dana Pinjaman Rp130 Miliar Pengaspalan Jalan

RelatedPosts

Mengulik Sejarah Jembatan Buton-Muna Vs Suguhan Konten Sang DPD

20 Juli 2025

Menguji Keberanian KPK

17 Juli 2025

Tolak KEK Danau Toba

15 Juli 2025

Menakar Langkah KPK dalam OTT di Sumut

12 Juli 2025

Energi dan Inflasi, Pukulan Ganda Menggerus Daya Beli Rakyat

1 Juli 2025

Perundungan Anak Terus Terjadi, Islam Sebagai Solusi

1 Juli 2025
Load More
Next Post

Pemda Muna Alokasikan Dana Pinjaman Rp130 Miliar Pengaspalan Jalan

Discussion about this post

PenaEkobis

PenaEkobis

Telkomsel Hadirkan Studio Universal di IndiHome TV

by Redaksi Penasultra.id
20 Juli 2025
0

Sebagai bentuk komitmen dan semangat berinovasi dalam menghadirkan layanan hiburan digital unggulan bagi seluruh pelanggan, Telkomsel melalui IndiHome TV bekerja...

Read moreDetails

Ekspansi Strategis & Logistik Hijau: Langkah Cerdas CKB di Tengah Dinamika Global

16 Juli 2025

Bank Sultra Hadirkan Program Banghoki, Apresiasi Nasabah dengan Hadiah Spesial

15 Juli 2025

Perkuat Sinergi, PLN UP3 Kendari dan Apersi Sultra Gelar Pertemuan Strategis

10 Juli 2025

Tri Perluas Jaringan di Muna dan Buton, Indosat Komitmen Jadi Operator Nomor 1

10 Juli 2025

Recommended Articles

ASN Busel yang Jadi Otak Penikaman Wartawan di Baubau Ditangkap Polisi

27 Juli 2023

Menpora Dukung Pelaksanaan Ekspedisi JKW Keliling Nusantara

11 Juni 2021

Menkeu Berencana Siapkan Tunjangan Rp200 Ribu untuk PNS

26 Agustus 2020

ASR Kendari Berbagi Sembako di Kelurahan Matabubu

19 Oktober 2021

568 CPNS dan PPPK Lingkup Pemprov Sultra Terima SK

29 April 2022
Load More

Populer Minggu Ini

  • Konstruksi Awal Jembatan Buton-Muna Dibangun Tahun Depan

    480 shares
    Share 192 Tweet 120
  • Rekening Nasabah Diblokir, BNI Raha Sebut PPATK ‘Dalang’ Pemblokiran

    140 shares
    Share 56 Tweet 35
  • 549 Prajurit Batalyon TP 823/Raja Wakaaka Resmi Bertugas di Baubau

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Polisi Tutup Perkara Penggerebekan Oknum Sekretaris Golkar Mubar Bersama ABG

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Gegara PBM Butur, FPPD Muna Minta Kepala KUPP Raha Dicopot

    51 shares
    Share 20 Tweet 13
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Video: Sinonggi dengan Kambatu-Tawaoloho Semakin Diminati

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️