Oleh: Kalpin
Terlahir di belahan Indonesia bagian timur nun jauh dari pusat ibukota negara membuat daerah kami terlambat tersentuh kue pembangunan. Kabupaten tempat saya lahir dan besar di pulau Wawonii yang kini menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-10 pada bulan April.
Umur segitu tentu masih sangat belia ketimbang daerah lain yang sudah 50 tahunan dan bahkan seratus tahunan usianya mengelola APBD. Tanah tumpah darah tempat saya lahir itu baru merasakan kue APBD sepuluh tahunan sehingga pembangunan masih tertatih-tatih.
Pasca memisahkan diri dari induknya Kabupaten Konawe tahun 2013, Konkep mulai membangun dari minus bukan dari nol. Makanya sampai jelang sepuluh tahun menjadi DOB masih banyak desa belum merasakan nikmatnya internetan. Infrastruktur jalan bikin pegal-pegal pinggang dan berbagai aspek kekurangannya. Meski demikian, daerah saya masih natural alamnya dengan segudang keindahan panoramanya.
Bicara soal keindahan alam, maka saya harus hormat berlama-lama mengakui pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba.
Ceritanya begini, tiga hari lalu 4-6 Februari 2023 saya dan ratusan wartawan yang tergabung di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Ekspedisi Geopark Kaldera Toba.
Perjalanan ini dipimpin langsung ketua SMSI Pusat, Firdaus dalam rangka peringatan hari lebaran wartawan yang familier dengan penyebutan Hari Pers Nasional (HPN). Perjalanan jurnalistik ini sungguh makin membuat saya cinta tanah tumpah darah Indonesia.
Wajar saja para pendiri bangsa ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu di tengah keberagaman dari Sabang sampai Merauke. Kalau HPN sebelumnya yang pernah saya lewati di Padang, Surabaya, Banjarmasin dan kini di Medan dengan segala penyangganya maka saya tak henti-hentinya mengagumi kebesaran potensi yang terkandung di seluruh penjuru negeri ini.
Catatan perjalanan perdana ini saya mulai dari Bandara Internasional Kualanamu, Sabtu 4/2. Mestinya saya mendarat di Bandara Sisingamangaraja XII Silangit Tapanuli Utara (Taput) sebagai kabupaten yang akan menyambut tim ekspedisi. Karena terlanjur mendarat di Kualanamu maka perjalanan menuju Kabupaten Taput melewati 6 kabupaten harus saya lewati selama 7 jam.
Saya tiba di Taput malam hari saat rombongan lainnya sudah disambut langsung Bupati Taput, Nilson Nababan bersama istrinya.
Discussion about this post