Sebab, Arjaya melihat Bank Sultra selama ini berbisnis di kredit aparatur sipil negara (ASN) dengan angka 89 persen dan kredit produktif masih 11 persen.
“Kita tantang untuk meningkatkan perekonomian di Sultra, coba kredit produktifnya ditingkatkan lagi. Meningkatkan itu, kita butuh SDM yang bisa menganalisis kredit produktif, nah melalui KUB mendapat dua keuntungan yakni bisa transfer pengetahuan baik IT maupun bisnis, ini dimaksudkan agar Bank Sultra sebagai bank daerah bisa lebih berkembang lagi,” Arjaya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Umum Bank Sultra, Ronal Siahaan mengatakan, penilaian positif dari OJK ini menjadi cambuk untuk terus berkembang.
Adapun, terkait mobile banking dari Bank Sultra jika dilihat dari trafficnya yang baru sebulan sudah naik yakni 12 ribu pengguna.
“Bisa jadi dilihat dari aset yang dimiliki Bank Sultra naik dari tahun ke tahun, begitupun dengan labanya. Apalagi, laba Bank Sultra ini karena pemiliknya adalah pemerintah provinsi dan kabupaten kota sehingga laba yang dimiliki, kita jadikan lagi PAD,” Ronal memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post