PENASULTRA.ID, JAKARTA- Peluang ekspor produk olahan nikel domestik ke Uni Eropa diklaim masih relatif kecil bagi pelaku usaha dalam negeri.
Pasalnya, jarak geografis serta perilaku pembeli Uni Eropa yang lebih condong pada produk asal Amerika Latin membuat daya saing industri dalam negeri rendah untuk pasar benua biru tersebut.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno, dilansir dari Bisnis.com, Sabtu 16 April 2022.
“Jarak ke Eropa membuat produk Nikel kalah bersaing dengan peleburan yang mengolah scrap di sekitar Eropa, untuk memasarkan ke Eropa banyak kendala dalam perizinan. Eropa lebih tertarik nikel dari Amerika Latin karena mereka membantu Ras Hispanic, ada unsur sesama orang asal Eropa,” kata Djoko
Eksportir ini mengatakan, adapun pasar ekspor untuk sejumlah negara relatif terbuka lebar setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat membatasi impor minyak dan gas serta produk lainnya dari Rusia pada awal tahun ini.
Discussion about this post