KKA berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya.
KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan atau 6 tahun.
KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi 7 aspek perkembangan. Yakni, motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri.
“Pendampingan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui kondisi perkembangan anak,” terang Agus Salim.
Kemudian, secara khusus Agus Salim juga menjelaskan terkait pentingnya program intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting seperti sosialisasi, edukasi dan komunikasi untuk merubah perilaku masyarakat, terutama ibu hamil.
“Termasuk perlunya dukungan kebijakan tentang pemberian ASI (air susu ibu). Khususnya pemberian ASI ekslusif yang masih perlu sekali untuk didorong karena perannya penting, murah, mudah. Kemudian juga perlu peningkatan cakupan pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Sekda Kolut, Taupiq S mengapresiasi Perwakilan BKKBN Sultra yang telah mengadakan kegiatan ini.
Discussion about this post