Senada, Dekan FPIK dan Guru Besar Universitas Halu Oleo, Profesor La Sara mengatakan, tanpa adanya data, sumber daya yang memang terbatas akan habis seiring dengan pemanfaatan yang tidak memperhatikan potensi yang ada.
Jika data tidak dikumpulkan dengan tepat, maka semua pengelolaannya akan rusak, mulai dari perencanaan hingga pemanfaatannya.
“Kalau ikan habis, mana ada investor mau investasi di sektor perikanan. Padahal potensi perikanan di Indonesia masih sangat besar,” jelas Prof. La Sara.
“Bagaimana nanti para ahli bisa membuktikan potensi perikanan di Indonesia masih besar, kalau data yang terkumpul tidak akurat. Yang akan terjadi malah eksploitasi secara berlebihan yang mengakibatkan stok ikan menjadi berkurang di alam,” tambahnya.
Sementara itu, Pengumpul ikan perempuan dari Talaga Raya Kabupaten Buteng, Lailinar mengatakan, OurFish telah ia gunakan sejak Oktober 2019. Menurutnya, aplikasi ini sangat membantu dirinya dalam mencatat hasil tangkapan setiap nelayan.
“Kami setiap hari menulis informasi seperti siapa nelayan yang masuk ke kita, berapa beratnya, ikan apa saja, dan itu semua sudah tercatat di sistem,” jelas Lailinar.
“Sebelum adanya Ourfish ini, ikan juga kita tetep mencatat, tapi setelah ada aplikasi ini, saya rasa saya juga sebagai masyarakat bisa menyumbang sedikit dan berkontribusi untuk pengelolaan perikanan di Sultra,” tutup Lailinar.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post