PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Pakar Energi Universitas Hasanuddin, Ir Musri memberikan tanggapan terhadap percepatan program One Village One Outlet (OVOO) di wilayah Sulawesi.
Menurutnya, OVOO merupakan program pro rakyat karena memberikan akses energi untuk masyarakat pedesaan terkhusus yang berada di wilayah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T).
“Itu baik. Bagaimana pun itu ada pengaruhnya pada pedagang kecil, kan pedagang kecil menghidupkan perekonomian masyarakat,” kata Ir Musri, Rabu 21 Juni 2023.
Menurut Anggota Dewan Energi Nasional ini, dengan adanya pertashop sebagai implementasi dari program OVOO tentu akan membantu.
“Saya menilai, jika ditinjau dari aspek konsumen jelas efeknya positif,” ujar Ir Musri.
Ia mengatakan, Pertamina mengklaim OVOO di Sulawesi telah mencapai target. Melalui OVOO upaya pemerataan produk energi (bbm dan lpg) ke seluruh penjuru negeri dapat terealisasi.
Dari data pertamina, pada triwulan II tahun 2023, telah berdiri 33 titik SPBU Kompak di Sulawesi Selatan (Sulsel), 51 titik di Sulawesi Tenggara (Sultra), dan 44 titik di Sulawesi Tengah (Sulteng).
SPBU Kompak sebagai realisasi program BBM 1 harga guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah 3T seperti wilayah kepulauan.
“Selain dari aspek konsumen, perlu juga dikaji aspek pedagang eceran yang akan terdampak dengan adanya program tersebut,” Ir Musri menambahkan.
Sebelumnya, Area Manager Comm, Rel & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, hingga Mei 2023, pihaknya telah mengembangkan 30.014 pangkalan LPG yang tersebar di 8.672 desa dan kelurahan dari total 8.470.
Ini artinya realisasi program OVOO mencapai 102 persen dari target yang direncanakan. Sementara, jika dihitung dari wilayah kecamatan, pangkalan LPG 3kg sudah menjangkau 863 dari total 852 kecamatan atau 101 persen dari seluruh kecamatan di enam provinsi di Sulawesi.
Discussion about this post