SPBU Kompak sebagai realisasi program BBM 1 harga guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah 3T seperti wilayah kepulauan.
“Selain dari aspek konsumen, perlu juga dikaji aspek pedagang eceran yang akan terdampak dengan adanya program tersebut,” Ir Musri menambahkan.
Sebelumnya, Area Manager Comm, Rel & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, hingga Mei 2023, pihaknya telah mengembangkan 30.014 pangkalan LPG yang tersebar di 8.672 desa dan kelurahan dari total 8.470.
Ini artinya realisasi program OVOO mencapai 102 persen dari target yang direncanakan. Sementara, jika dihitung dari wilayah kecamatan, pangkalan LPG 3kg sudah menjangkau 863 dari total 852 kecamatan atau 101 persen dari seluruh kecamatan di enam provinsi di Sulawesi.
Ia mengatakan, sebanyak 30.014 Pangkalan LPG 3 kg telah beroperasi hingga ke pelosok desa agar masyarakat lebih mudah mendapatkan LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Diharapkan, harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau, dan ini merupakan komitmen Pertamina dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan,” kata Fahrougi.
Selain mengembangkan Pangkalan LPG 3 kg, lewat program OVOO, Fahrougi menyebut Pertamina juga terus mendorong pengembangan outlet Pertashop untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM), bright gas, serta produk pelumas Pertamina.
Discussion about this post