“Ikut merasakan kesulitan dan penderitaannya. Dan lebih dari itu, bagaimana kita menghidupkan lagi dan meneladani spirit juangnya yang dulu pernah ada untuk menghadapi dan merespon tantangan zaman yang semakin kompleks,” tutur Ali Mazi.
Saat ini, Pemprov Sultra sedang membangun monumen berupa museum dan patung Sultan Himayatuddin di Kota Baubau, serta pembuatan film berkaitan dengan heroisme Oputa Yi Koo.
Rencananya, pada momentum Hari Pahlawan, 10 November mendatang, Pemprov berencana mengadakan Ritual Santiago (ziarah kubur) dan Haroa (syukuran) bersama para forkompimda, kepala daerah kabupaten/kota dan jajarannya, serta unsur masyarakat sebagai agenda tahunan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di lingkup daerah Sulawesi Tenggara.
Sekadar diketahui, Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi alias Oputa Yi Koo merupakan Sultan Buton sekaligus tokoh pejuang yang konsisten melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Kompeni-Belanda hingga akhir hayatnya selama 24 Tahun (1752-1776), dan telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional, melalui Surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 120/TK/2019.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
https://youtu.be/BXaiQPXT5E8
Discussion about this post