Ketua Organizing Committee (OC) Kongres Persatuan PWI 2025, Marthen Selamet Susanto menyatakan bahwa kunjungan ke Menkum menjadi salah satu langkah penting dalam membangun sinergi dan legitimasi terhadap proses penyatuan yang sedang berlangsung.
“Kita ingin memastikan bahwa proses menuju kongres ini terbuka, demokratis, dan melibatkan seluruh unsur,” ujarnya.
Wakil Ketua Organizing Committee (OC), Raja Parlindungan Pane turut pula menambahkan. Kata dia, seluruh pihak yang terlibat dalam kepanitiaan hadir dalam semangat kekeluargaan dan persahabatan yang telah terjalin sejak lama.
“Jadi ini kita semua bersahabat, sama-sama sejak dulu di PWI juga. Mudah-mudahan ke depan dengan adanya kongres persatuan ini tidak ada lagi konflik, dan teman-teman di daerah juga bisa kembali bergandengan tangan,” ucap Raja Pane.
Di kesempatan sama, Anggota Dewan Pers yang juga merupakan anggota SC, Totok Suryanto berharap kepala negara bisa hadir dalam kongres PWI ini.
“Kami berharap saat kongres persatuan itu Pak Presiden Prabowo ada waktu untuk hadir,” kata Totok, yang memediasi pertemuan dengan Kapuspen TNI dan Menkum.
Pertemuan dengan Menkum ini dihadiri oleh jajaran panitia dan dewan pengarah. Dari unsur SC, hadir Ketua Zulkifli Gani Ottoh. Sementara dari unsur OC, hadir Ketua Marthen Selamet Susanto, Wakil Ketua Raja Parlindungan Pane, Sekretaris Tb Adhi, lalu Muhammad Nasir dan Musrifah yang bertugas di bidang pendanaan dan Mercys Charles Loho.
Tak ketinggalan hadir juga dua kubu PWI Zulmansyah Sekedang dan Muhammad Iqbal Irsyad yang hadir mewakili Hendry Bangun. Sementara Menteri Hukum didampingi oleh Stafsus Menteri Yadi Hendriana dan M. Noor Korompot.
Sementara itu, dalam audiensi dengan Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi, panitia Kongres Persatuan secara lisan menyampaikan undangan dan menjelaskan mengenai tema serta tujuan dari Kongres Persatuan PWI 2025.
Kunjungan ini menandai komitmen panitia untuk membuka komunikasi seluas-luasnya dengan berbagai elemen negara dalam rangka memastikan Kongres Persatuan PWI 2025 berjalan dalam semangat rekonsiliasi, keterbukaan, dan kebersamaan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post