<strong>Oleh: Hendrik</strong> Sudah 13 kali Pemilu di negeri ini dilaksanakan dan telah melalui tiga fase iklim politik, 78 tahun bernegara dengan sistem demokrasi. 21 tahun pertama berekonomi sosialis berperekat nasionalisme bersistem demokrasi. Kita menyebutnya orde lama. Ujung-ujungnya, Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Dewan Konstituante, penetapan presiden seumur hidup, krisis ekonomi, chaos 1965. 33 tahun berikutnya berekonomi kapitalis, berperekat nasionalisme, berbaju demokrasi. Kita menyebutnya Orde Baru. Ujung-ujungnya, feodalisme, asas tunggal, krisis ekonomi akut, dan chaos 1998. 21 tahun berikutnya berekonomi kapitalisme liberal, berperekat nasionalisme, berbaju demokrasi. Kita menyebutnya orde reformasi. Semarak kampanye publik menjelang Pemilu baik secara langsung maupun melalui media konvensional digunakan untuk menyampaikan visi misi. Khalayak dibuat terbuai agar mereka mendapat dukungan untuk memenangkan kontestasi politik. Visi misi inilah yang menjadikan rakyat memilih mereka, walau kadang kenyataannya visi misi hanyalah sebuah panggung sandiwara yang dikemas sedemikian rupa. Untuk memahami hal ini, konsep dramatugi milik sosiolog asal Kanada, Erving Goffman dapat digunakan untuk mencermati citra atau presentasi diri yang dibangun oleh para aktor politik tersebut. Goffman dalam bukunya The Presentation of Everyday Life (1959) mendefinisikan dramaturgi sebagai sandiwara kehidupan yang mengharuskan manusia memainkan peran dengan menampilkan sisi depan (front stage) dan sisi belakang (backstage). Segala bentuk relasi sosial manusia akan menggunakan ‘topeng’ yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingannya masing-masing dan manusia juga memiliki kendali untuk menampilkan dan menyembunyikan yang ia inginkan. Pendidikan politik dan memperbanyak literasi sangatlah penting bagi rakyat, agar tidak selalu terbuai dengan visi misi kandidat di pesta demokrasi sehingga kondisi negeri ini tidak semakin semrawut.(<strong>***)</strong> <strong>Penulis adalah Kritikus Politik</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/bMKUIf8AzTk?si=m3dnLQ4y_g7a6bSl
Discussion about this post