PENASULTRA.ID, GOWA – Agus adalah sosok pejuang yang bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Ayah dari dua orang anak ini bekerja sebagai petani di Kampung Quran Lembanna. Namun lahan yang dikelolanya bukan milik pribadi, melainkan milik orang lain yang hasil pertaniannya harus dibagi dua saat musim panen tiba.
Sementara itu, Kampung Quran Lembanna memang menyimpan banyak keindahan. Lingkungan yang asri, pemandangan yang menyejukkan, serta jauh dari kebisingan hingga membuat orang-orang betah ketika berkunjung ke kampung ini.
Dilansir dari laman kompasiana, Kampung Quran merupakan program dakwah yang berbasis kawasan, lingkungan dan komunitas di wilayah marginal, terpencil, minoritas, bekas terdampak bencana dan tempatnya jauh dari akses peradaban.
Sejak 2011, PPPA Daarul Quran telah melahirkan 11 Kampung Quran yang tersebar di wilayah Indonesia. salah satunya Kampung Quran Lembanna, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kampung Quran Lembanna berada di Kaki Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang berdiri sejak 2016.
Lembanna sendiri merupakan dusun terakhir yang terletak di lereng gunung Bawakaraeng. Perjalanan menuju desa ini memerlukan waktu minimal tiga jam dari Kota Makassar. Menyusuri bukit dan hamparan kebun sayur, nyiur hijau menemani sepanjang perjalanan.
Destinasi wisata yang juga dimiliki menjadi daya tarik tersendiri. Pada saat hari libur maupun akhir pekan, wisatawan berbondong-bondong menghabiskan waktu untuk camping maupun sekadar menikmati keindahan alam yang ada.
Ini juga menjadi ladang rezeki untuk Agus. Karena selain bertani, lelaki 37 tahun itu juga membuka warung dan berjualan mie ayam di Hutan Pinus Lembanna.
Discussion about this post