Menurut Endang, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat akan semakin percaya pada kompetensi UAR dalam merespons situasi darurat, khususnya yang berkaitan dengan pencarian dan penyelamatan di air.
Pelatihan seperti ini juga menunjukkan kolaborasi yang baik antara UAR, pemerintah daerah, dan instansi terkait. Sinergi seperti ini, kata Endang, penting untuk keberlanjutan misi kemanusiaan.
Endang berharap, Korwil NTT ke depan dapat terus mengikuti pelatihan serupa secara berkala dengan berkordinasi pihak terkait (Basarnas/BNPB) untuk menjaga kemampuan anggota tetap terasah dan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
Pemetaan daerah-daerah beresiko tinggi, rawan banjir atau kecelakaan air di wilayah NTT juga dapat dijadikan agenda kegiatan Korwil, sehingga upaya mitigasi dan respon SAR lebih terfokus.
Discussion about this post