“Seluruh siswa diwajibkan mencuci tangan, memakai masker dan tetap harus menjaga jarak. Kami membagi shift bagi siswa yang akan masuk sekolah. Ada sekolah kecil, sedang dan besar. Kami kategori besar sehingga dalam seminggu diberikan waktu untuk belajar setiap siswanya itu dua kali,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu orang tua murid, Kiki mengatakan, dengan proses pembelajaran secara tatap muka anak-anak bisa kembali bertemu dengan teman-temannya.
“Tentu senang kalau tatap muka, karena kan kalau di rumah biasa orang tua sibuk,” ujar Kiki.
Ia mengatakan, sebelum proses belajar tatap muka dimulai, seluruh orang tua siswa diwajibkan untuk menandatangi surat persetujuan proses belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Discussion about this post