Kemudian ada juga, anggota Dewan Pertimbangan SMSI Bona Ventura Sulistiana dan KH M Ma’shum Hidayatullah, Hj Marfuah Musthofa, M.Pd, GS Ashok Kumar, Dewan Penasehat SMSI Ervik Ari Susanto dan tak kurang dari 22 Pimpinan TNI AD antara lain Asrena Kasad Mayjen TNI Kasuri, Asops Kasad Mayjen TNI Ainurrahman, Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan serta Danpussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie dan jajaran pengurus SMSI dari 34 Provinsi.
Usai disematkan PIN Emas di dadanya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengucapkan terima kasih dan berpesan agar media-media anggota SMSI terus mengembangkan jurnalisme damai, jujur serta jernih dalam menyampaikan berita yang layak diterima di masyarakat.
Perkembangan teknologi dan informasi di era digital, kata dia, telah menghadirkan tantangan dan ancaman baru bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana era post-truth telah menandai pergeseran sosial yang melibatkan media arus utama (mainstream) dan para pembuat opini di mana fakta berkontestasi dengan hoaks dan kebohongan untuk dipercaya publik.
Oleh karenanya, lanjut KASAD, dengan hadirnya media sosial, maka media mainstream tidak lagi menjadi rujukan utama, sehingga menjadi tantangan bagi media siber khususnya bagi SMSI dalam menangkal pemberitaan yang mengandung unsur hoaks.
“Saya berharap dengan keberadaan SMSI ini bisa menetralisir keadaan, serta dapat meng-counter berita-berita kebohongan dengan memberikan berita kebenaran,” ujar Jenderal Dudung dalam sambutannya di hadapan ratusan pengurus pusat SMSI dan pengurus daerah SMSI yang datang dari seluruh Indonesia.
Di hadapan sekitar 250 peserta Rapimnas SMSI tersebut, KASAD juga mengajak untuk mengembangkan jurnalisme damai yaitu menyediakan informasi yang jujur, jernih, dan seluas mungkin mengenai apa yang layak dan perlu diketahui oleh masyarakat dengan mengedepankan fakta dan Kode Etik Jurnalistik.
Discussion about this post