<strong>PENASULTRAID, PURWAKARTA</strong> - Suasana haru menyelimuti RS Abdul Radjak Purwakarta ketika Pembina Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), H. Sakuri menjenguk dua relawan yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali. Kedua korban, Farid Zanzabil, seorang relawan Gaza, dan Rana Setiawan, wartawan MINA tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut. Sakuri tiba sekitar pukul 11.30 WIB, didampingi tiga staf UAR: Agus Makmun, Nurul Priansah, dan Al Mujahid. Mereka disambut hangat oleh Fidianto, Pembina UAR Korda Purwasuka serta M. Ayub, ayah Farid Zanzabil. Suasana emosional tampak begitu kental saat rombongan memasuki kamar pasien di lantai 5, nomor 11. Dalam kunjungannya, Sakuri memberikan semangat dan dukungan moral kepada kedua pasien. "Tetap kuat, sabar dan semangat, perjuangan belum berakhir," ujarnya sambil memegang tangan Farid. Doa bersama dipanjatkan untuk kesembuhan mereka, diikuti oleh seluruh orang yang hadir. Kehadiran Sakuri dan rombongan menjadi suntikan semangat bagi keluarga korban yang terus mendampingi mereka. Menurut M. Ayub, luka di pelipis dan bawah mata Farid masih memerlukan perawatan khusus. Rana Setiawan, meskipun sudah lebih stabil, juga masih memerlukan tindakan medis lanjutan. "Kami serahkan semua pada dokter. Alhamdulillah, mereka dirawat dengan baik, bahkan dokter Mer-C yang bertugas di rumah sakit ini turut menangani," ujar Ayub yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum UAR Pusat. Tak ketinggalan, Ketua Umum UAR, H. Endang Sudrajat, juga turut memberikan perhatian terhadap kedua pasien korban laka lantas Tol Cipali itu. Selasa sore Endang turut menjenguk bersama dua rekannya, H. Rohyadi dan Ustaz Safrudin (Oding). Mereka memberikan dukungan langsung dan memastikan kondisi para korban mendapatkan perhatian optimal. Kecelakaan tragis yang menimpa Farid dan Rana terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, di KM 92 Tol Cipali arah Jakarta. Selain mereka, Ja’far, sopir yang mengendarai mobil Avanza juga sempat dirawat tetapi sudah diperbolehkan pulang. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa Ketua Presidium Aqsha Working Group (AWG) Nur Ikhwan Abadi. Mereka berempat dalam perjalanan pulang dari Cirebon mengisi acara “Sosialisasi Fatwa MUI Boikot Produk Israel dan Afiliasinya” yang digagas Indonesia Halal Watch (IHW). Jenazah Nur Ikhwan Abadi telah dimakamkan di kampung halamannya di Lampung. Peristiwa ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi para pejuang kemanusiaan. Namun bagi Nur Ikhwan Abadi dan relawan lainnya mengalami musibah saat melaksanakan tugas tidak mengendorkan semangat mereka dalam melaksanakan amanat perjuangan di jalan Allah. Kehadiran para petinggi UAR di rumah sakit menunjukkan solidaritas dan semangat kebersamaan yang tak pernah padam, terutama di tengah ujian berat. "Ukhuwah (persaudaraan) adalah kekuatan kita," kata Sakuri memungkas. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/fDDkzjn348g?si=H8HY8Hr7ho9kaVqi
Discussion about this post