Selain itu, kata Surunuddin, untuk mewujudkan percepatan kebijakan satu peta.
“Kebijakan satu peta ini sangat penting untuk meminimalisir potensi konflik yang rentan terjadi karena kesimpangsiuran data yang tidak merujuk pada satu peta,” terang bupati dua periode itu.
Sementara itu, Kabag Pemerintahan Setda Konsel, Asmurdani Tonga mengatakan, workshop ini juga untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas peserta dalam penentuan dan penegasan batas desa/kelurahan di wilayah masing-masing. Kemudian sebagai upaya untuk memastikan pedoman hukum yang berlaku.
“Tujuannya mengedukasi peserta tentang penggunaan teknologi geospasial dalam pemetaan, meningkatnya kapasitas SDM aparatur dalam penyelesaian sengketa tapal batas yang damai dan meningkatkan kualitas data yang digunakan dalam pemetaan,” ujar Asmurdani memungkasi.
Discussion about this post