“Tapi ternyata dari sekian banyak itu, juri melihat, memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan. Jadi kita tidak bisa bisa membatasi berapa nominasi dari masing-masing kategori, ada yang mungkin lebih sedikit, ada yan lebih banyak,” ujar Rita.
Rita menambahkan, liputan berkedalaman tidak harus berupa investigasi. Namun, dapat dilakukan dengan banyak metode.
“Seperti melakukan liputan ke mana pun. Tidak hanya mengandalkan wawancara,” jelasnya.
Dari keseluruhan nominasi, terpilih tujuh karya peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022. Masing-masing berdasarkan liputan berkedalaman untuk media cetak; liputan berkedalaman untuk media siber; liputan berkedalaman untuk media televisi; liputan berkedalaman untuk media radio; foto berita untuk media cetak dan media siber; serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.
Proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2022 secara hybrid, kombinasi daring dan luring, dari sekretariat PWI Pusat, Jakarta.
Pengumuman Pemenang
Saat pengumuman ini, seluruh pemenang juga hadir secara daring.
Untuk kategori Jurnalistik Foto dimenangkan oleh Hayu Yudha Prabowo dari Kliktimes.com dengan berjudul “Tolong Korban” yang terbit 2 Oktober 2022.
“Terima kasih pada panitia Adinegoro, PWI dan Dewan Juri mengapresiasi karya saya, semoga ini memotivasi diri saya untuk lebih baik berkarya,” ucap Hayu.
Selanjutnya pemenang kategori Jurnalistik Siber diraih Satrio Pangarso Wisanggeni, Margaretha Puteri Rosalina, dan Albertus Krisna dari Kompas.id dengan karya berjudul “Mau Cepat Impas, Pilih Kuliah Keguruan atau Kedokteran” yang terbit pada 29 Juli 2022.
“Terima kasih kepada Panitia Adinegoro yang telah memberikan penghargaan ini kepada kami, semoga bisa menjadi penyemangat kami meliput peristiwa penting bagi publik,” ujar Satrio.
Untuk pemenang kategori Jurnalistik Radio adalah Salma Amin dari RRI Nunukan dengan karyanya berjudul “Tanah Kami Indonesia Selamanya” yang tayang pada 5 September 2022.
“Sebelumnya saya ucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur pada Allah Subhanallahu wa ta’ala dan juga berkat dukungan dari teman-teman dan ini adalah karya tim yang membantu saya di bawah koordinasi pimpinan RRI Nunukan yang mendukung kami menyelesaikan karya ini, menjadi motivasi kami dan saya juga teman-teman di RRI Nunukan untuk bisa menulis karya yang betul-betul menjadi suara masyarakat dari perbatasan, tepatnya di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Intan, Kalimantan Utara,” tutur Salma.
Berikutnya kategori Jurnalistik Karikatur dimenangkan oleh Thommy Thomdean dari Kompas dengan judul “Tragedi Bola” yang terbit pada 5 Oktober 2022.
Discussion about this post