PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi sukses melakukan pilot project (proyek percontohan) budi daya udang vaname menggunakan sistem bioflog.
Hal itu dibuktikan dengan adanya hasil panen yang cukup memuaskan. Dari dua kali panen parsial hingga panen total menghasilkan 690 kg udang vaname.
Adapun keuntungan bersih yang dihasilkan dari budi daya tersebut senilai kurang lebih Rp24 juta sekali panen dalam kurun waktu 90 hari, dengan modal operasional Rp30 juta pada tambak bioflog berdiameter 10 itu.
Dari 690 kg hasil panen, sebagian besar dikirim ke perusahan ekspor yang berada di Kendari dan sebagiannya dibeli masyarakat.
Atas kesuksesan tersebut, Pemkab Wakatobi berencana mengembangkan udang vaname dalam skala besar.
Bupati Wakatobi, Haliana mengatakan, pemkab melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Wakatobi akan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan udang vaname pada perubahan APBD 2022.
Dimana anggaran tersebut akan diperuntukan untuk pengembangan udang vaname di lahan sebesar 2 hektar.
“Sekarang kita masih memilih lahan yang diajukan masyarakat, baik yang ada di pulau Tomia, Wangi-wangi dan Kapota. Tinggal kita putuskan tahun ini. Nanti tahun berikutnya baru kita kembangkan lebih luas lagi. Harapannya lahan-lahan masyarakat yang kosong dan luas kita akan manfaatkan itu,” kata Haliana usai melakukan panen total udang vaname di lokasi budi daya di Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT) Desa Numana, Senin 7 Maret 2022.
Page 1 of 3
Discussion about this post