“Dan dari nilai nilai leluhur yang ada dibumikan dengan bentuk seperti pesta adat Kasambu-Sambu dimana inilah kecerdasan leluhur didalam bagaimana mengimplementasikan nilai nilai menjadi sebuah kegiatan seperti ini,” kata Monianse.
Ia yakin pesta adat Kasambu-Sambu yang disaksikan didalam suasana yang ceria tidak akan mungkin terlaksana dengan baik jika tidak ada rasa saling menghormati, saling menyayangi, saling memelihara, saling menghargai dan tenggang rasa diantara sesama dengan cara mengumpulkan segala macam potensi.
“Dan potensi yang ada dalam diri kalau tidak didorong oleh keinginan yang luhur untuk mewujudkan rasa saling menghargai menghormati itu, tidak akan mungkin terwujud,” ujar Monianse.
Ia berharap pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Baubau mengawal kegiatan seperti ini, bukan hanya di Kolesa saja.
Salah satunya di Limbo Wolio yang saat ini masuk 50 besar anugerah desa wisata Indonesia.
Discussion about this post