Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, dr. Algazali Amirullah mengatakan, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat baik melalui simulasi maupun secara massal dipastikan aman sehingga tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan. Sebab vaksin ini telah melewati sejumlah rangkaian uji coba dan telah teruji secara klinis.
“Sekarang sedang diteliti dan diupayakan untuk meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi. Kalau memang ada risiko pasti tidak akan diberikan vaksin,” beber Algazali.
Berdasarkan informasi Kemenkes, para nakes maupun masyarakat yang divaksin terlebih dahulu dilakukan skrining untuk mengetahui apakah yang bersangkutan memiliki penyakit komorbid atau tidak.
Jika peserta vaksinasi terindikasi memiliki penyakit penyerta (komorbid), maka akan diarahkan ke ruang pemeriksaan umum, lalu diberikan surat rujukan untuk selanjutnya dirujuk ke RS. Bagi peserta yang sehat, dapat menerima vaksinasi tahap pertama.
Usai penyuntikan vaksin, kata dr. Algazali, peserta tidak langsung pulang, melainkan harus menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping atau tidak. Sembari menunggu, nantinya petugas puskesmas akan memberikan sosialisasi prokes serta penerapan pola hidup bersih dan sehat.
Discussion about this post