<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Safei dan Badan Gizi Nasional Republik Indonesia (RI) menggelar sosialisasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Senin 17 Maret 2025. </span> <span style="font-size: 17px;">Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR) mengatakan, program makan bergizi gratis adalah salah satu program strategis Presiden dan Wakil Presiden RI untuk mewujudkan visi indonesia emas 2045.</span> <span style="font-size: 17px;">MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. </span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, Pemprov Sultra akan mendirikan 57 dapur atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk melayani program MBG di Bumi Anoa pada 2025.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya, pihaknya akan memfasilitasi pembangunan 25 dapur. Kemudian, pembangunan 32 dapur lainnya akan diserahkan kepada kabupaten dan kota.</span> <span style="font-size: 17px;">Kabupaten/kota dengan jumlah peserta MBG yang banyak akan disediakan lebih dari satu dapur. Hal itu dimaksudkan untuk mengcover siswa penerima program secara menyeluruh.</span> <span style="font-size: 17px;">"Nantinya jumlahnya akan bervariasi ada daerah yang mungkin dapat 2, 3, dan mungkin ada yang dapat 5 SPPG,” kata ASR.</span> <span style="font-size: 17px;">Pemprov Sultra sendiri menargetkan akan membuat 200 dapur untuk melayani sekitar 600.000 pelajar di Sultra. Nantinya, setiap dapur bisa melayani hingga 3.000 peserta MBG.</span> <span style="font-size: 17px;">"Kita harapkan nantinya setiap kabupaten/kota itu harus ada dapur untuk mengcover sekolah-sekolah terutama yang di pelosok,” ujar ASR.</span> <span style="font-size: 17px;">Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional, Brigjen TNI (Purn) Sarwono mengatakan, kelompok sasaran MBG adalah peserta didik dan non peserta didik.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Berikut kelompok peserta didik:</span></strong> <span style="font-size: 17px;">1. Pendidikan anak usia dini (Siswa TK/PAUD/RA)</span> <span style="font-size: 17px;">2. Pendidikan dasar (Siswa SD/MI)</span> <span style="font-size: 17px;">3. Pendidikan menengah di lingkungan Pendidikan umum (Siswa SMP/MTs dan SMA/MA)</span> <span style="font-size: 17px;">4. Pendidikan kejuruan (Siswa SMK)</span> <span style="font-size: 17px;">5. Pendidikan keagamaan (Siswa Sekolah Keagamaan Lainnya)</span> <span style="font-size: 17px;">6. Pendidikan khusus (SLB)</span> <span style="font-size: 17px;">7. Pendidikan layanan khusus</span> <span style="font-size: 17px;">8. Pendidikan pesantren (santri)</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Berikut kelompok non peserta didik:</span></strong> <span style="font-size: 17px;">1. Ibu Hamil</span> <span style="font-size: 17px;">2. Ibu Menyusui</span> <span style="font-size: 17px;">3. Anak Balita</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_250317_153001_997.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/4SE3-rG3WGw?si=BrZxLCMi_um1_TAU
Discussion about this post