“Karena ASR ada di belakang Abdul Rasak, sehingga masyarakat lokal enggan memilik Abdul Rasak itu kan isu yang sengaja dihembuskan oleh bakal calon rival di Pilwali nanti juga. Ini isu yang justru membuat pikiran masyarakat menjadi mundur ke belakang. Ini sengaja dihembuskan untuk kepentingan kelompok tertentu,” terangnya.
Mantan aktivis PRD Sultra ini menilai, hadirnya ASR justru akan menambah energi bagi barisan pendukung Abdul Rasak.
“Pendukung Abdul Rasak itu dikenal fanatik sejak dulu. Mereka tentu memahami langkah politik calonnya. ASR justru akan menambah semangat dan optimisme para pendukung Abdul Rasak. Ini adalah fenomena bersatunya dua kekuatan besar yang tentunya membuat calon rival politik mulai berpikir keras. Jadi tidak mengherankan kalau berbagai isu mulai disebar,” papar Ikhsan.
Sebagai sarana demokrasi yang dilegalkan oleh undang-undang, menurut dia, dalam Pemilukada siapapun yang memenuhi syarat, berhak untuk tampil sebagai calon kepala daerah. Menilai pemimpin berdasarkan garis kesukuan merupakan kemunduran dalan pola pikir.
“Yang kita butuhkan adalah sosok yang memiliki visi dan komitmen yang kuat untuk kemajuan daerah ini. Ini bukan ajang pemilihan kepala suku, tapi pemilihan pemimpin yang akan memikirkan daerah ini, memikirkan nasib seluruh masyarakat,” tegasnya.
Olehnya itu, Ikhsan menyerukan kepada seluruh pendukung Abdul Rasak tetap solid dalam barisan. Jangan terkecoh dengan isu-isu yang mencoba melemahkan kekuatan pendukung Abdul Rasak.
“Tidak perlu risau dengan isu itu. Kita mendukung Abdul Rasak karena meyakini beliau adalah orang baik, sosok yang tepat untuk memimpin kota Kendari. Dukungan pak ASR terhadap Abdul Rasak adalah bukti dari kata bijak bahwa, ‘orang baik pasti akan bersama orang baik’,” pungkas Ikhsan Arisandhy.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post