Menanggapi hal tersebut, salah satu pendukung fanatik Abdul Rasak, Ikhsan Arisandhy pun angkat bicara.
Menurutnya, dalam politik tidak bisa menilai segala sesuatunya hitam putih. Realitas politik terus bergerak, sehingga memerlukan pembacaan secara utuh.
“Tidak boleh berkesimpulan dalam berpolitik. Situasi terus berkembang, pikiran kita juga harus bergerak maju. Pilkada jangan hanya dilihat sebagai “perang” antar calon. Ingat, dalam perhelatan politik ini, ada harapan masyarakat akan hadirnya pemimpin yang bisa membawa masyarakat kota Kendari ke arah yang lebih baik,” beber Ikhsan, Rabu 31 Agustus 2022.
Seharusnya, kata Ikhsan, masyarakat tidak termakan isu-isu primordial yang justru akan mematahkan peluang untuk mendapatkan pemimpin yang lebih baik.
“Karena ASR ada di belakang Abdul Rasak, sehingga masyarakat lokal enggan memilik Abdul Rasak itu kan isu yang sengaja dihembuskan oleh bakal calon rival di Pilwali nanti juga. Ini isu yang justru membuat pikiran masyarakat menjadi mundur ke belakang. Ini sengaja dihembuskan untuk kepentingan kelompok tertentu,” terangnya.
Mantan aktivis PRD Sultra ini menilai, hadirnya ASR justru akan menambah energi bagi barisan pendukung Abdul Rasak.
“Pendukung Abdul Rasak itu dikenal fanatik sejak dulu. Mereka tentu memahami langkah politik calonnya. ASR justru akan menambah semangat dan optimisme para pendukung Abdul Rasak. Ini adalah fenomena bersatunya dua kekuatan besar yang tentunya membuat calon rival politik mulai berpikir keras. Jadi tidak mengherankan kalau berbagai isu mulai disebar,” papar Ikhsan.
Discussion about this post