Sementara itu, Kepala Desa Boneatiro Barat, Ilyas mengatakan, program PAAP sangat membantu masyarakat di Desa Boneatiro. Apalagi hampir 90 persen masyarakat berprofresi sebagai nelayan.
“Hampir 90 persen mata pencahariannya sebagai nelayan. Kami bersyukur ada program PAAP disini. Dimana manfaatnya besar skali, yakni melindungi habitat dilaut degan adanya pembatasan atau KLA,” ungkap Ilyas.
Ditempat yang sama, Penyuluh Perikanan DKP Buton, Sri Hermawaty mengatakan, saat ini kawasan KLA ada di dua lokasi, di Pulau Panjang dan Pulau Pendek Kecamatan Kapontori.
“KLA telah dibuatkan batas menggunakan bambu tiap beberapa meter. Luas KLA yakni 569 hektar. Jadi disitu dilarang mancing. Namun diluar dari kawasan itu bebas memancing selama menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” tutup Sri.
Untuk diketahui, Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton adalah satu dari puluhan kecamatan sasaran penerapan program PAAP dikenalkan oleh Rare Indonesia di Provinsi Sultra sejak tahun 2019.
Program kampanye PAAP oleh lembaga konservasi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut menekankan pentingnya mengelola ekosistem secara holistik agar jasa lingkungan dapat terjaga dengan baik.
Ada beberapa komponen yang menjadikan program PAAP ini unik. Dua diantaranya adalah kawasan PAAP yang didalamnya terdapat KLA dengan memaksimalkan pelibatan serta kepatuhan nelayan setempat.
Kepatuhan masyarakat nelayan untuk tidak melakukan eksploitasi sumber daya ikan di zona larang tangkap sebagai tempat perlindungan benih, hasilnya kini bisa dinikmati oleh masyarakat nelayan.
Penulis: Yeni Marinda
https://youtu.be/hn5j-7ouaoE
Discussion about this post