PENASULTRAID, BUTON SELATAN – Masyarakat Kecamatan Lapandewa kini kembali menikmati akses air bersih melalui jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buton Selatan (Busel).
Peluncuran aliran air bersih setelah satu tahun berhenti itu diresmikan langsung oleh Bupati Busel, Muhammad Adios pada Senin 6 Oktober 2025 lalu di Bak 2 Pendakian Warope.
Pada peluncuran tersebut dihadiri pula sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta warga Lapandewa yang menyambut antusias kembalinya aliran air bersih setelah hampir setahun penantian.
Namun di balik euforia tersebut, muncul dugaan adanya kejanggalan dalam proses pengadaan mesin pompa PDAM. Informasi dari sumber internal pemerintahan menyebut adanya indikasi keterlibatan pihak tertentu dalam pembelian mesin baru tersebut.
Salah satu sumber menyebut inisial “S”, yang diduga memiliki hubungan keluarga dengan pejabat tinggi daerah, ikut berperan dalam proses pengadaan mesin.
Yang menjadi sorotan, program pembelian mesin pompa itu belum tercantum dalam dokumen resmi APBD dan belum melalui persetujuan DPRD setempat, sehingga memunculkan tanda tanya besar terkait mekanisme pembiayaannya.
Jika benar demikian, kondisi ini berpotensi menimbulkan pelanggaran dalam tata kelola keuangan daerah dan membuka ruang bagi dugaan penyalahgunaan kewenangan.
Menanggapi isu tersebut, Mahasiswa Anti Korupsi (MAR) menyatakan bahwa keberhasilan menghadirkan air bersih memang patut diapresiasi, namun transparansi dan akuntabilitas tetap harus dijaga.
“Kita tentu mendukung langkah Pemkab dalam memulihkan layanan air bersih, tapi publik juga berhak tahu dari mana sumber dana dan bagaimana proses pengadaannya. Jangan sampai program yang baik tercoreng oleh dugaan pelanggaran administratif,” ujar salah satu perwakilan MAR dalam keterangannya, Sabtu 11 Oktober 2025.
Warga Lapandewa berharap agar pemerintah daerah dan PDAM membuka secara terbuka dokumen pengadaan, sumber dana, dan kronologi pembelian mesin pompa tersebut.
Discussion about this post