Hal tersebut kata Hakeng sangat tepat untuk dapat membangkitkan semangat masyarakat NTT khususnya para pemuda agar mencintai sektor kemaritiman.
KTT ASEAN ke-42 ini, menurut Hakeng dapat dijadikan sebagai ajang diplomasi maritim antara pemerintah Indonesia dengan Vietnam terkait batas laut serta penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan juga dengan beberapa negara anggota ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Selain itu dalam KTT ini diharapkan Indonesia dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kerjasama di sektor kemaritiman bersama anggota ASEAN.
“Indonesia harus mampu menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kerjasama dan kekuatan di sektor kemaritiman. Mengingat Indonesia terdiri dari 17.504 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta kilometer persegi (km2). Di mana 5.80 km2 adalah lautan atau 67 persen wilayah Indonesia adalah perairan. Apalagi saat ini telah terjadi peralihan perhatian dan aktivitas dunia dari wilayah Mediterania dan Atlantik menuju kawasan Indopasifik,” papar Hakeng.
Olehnya itu, Hakeng berharap, kedepan ASEAN dapat bermitra untuk mengatasi isu-isu keamanan di lautan Samudera Pasifik dan Hindia serta dapat bersama-sama mengatasi polusi di laut khususnya sampah di mana Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di lautan sebesar 70 persen pada 2025.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post