<strong>PENASULTRAID, KENDARI</strong> - Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asmar resmi mengukuhkan pengurus Perkumpulan Juang Kencana (Juken) Sultra masa bakti 2024-2028, Kamis 23 Januari 2025. Pengukuhan yang digelar di Aula Kantor Perwakilan BKKBN Sultra itu dilaksanakan berdasarkan Keputusan Ketua Umum Perkumpulan Juken No.023-SK/JuKen/I/2025 tertanggal 13 Januari 2025. Asmar mengatakan, Perkumpulan Juken merupakan mitra strategis pemerintah pada program quick win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN terutama program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Lansia Berdaya. Asmar berharap, Perkumpulan Juken bisa proaktif dan persuasif berpartisipasi dalam berbagai program. "Sesuai dengan potensi dan kompetensi serta pengalaman di tataran pelaksanaan kebijakan program di lapangan, termasuk aktif berpartisipasi dalam menyukseskan program-program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN di Sultra," kata Asmar. Ketua Umum Juken Pusat periode 2024-2028 Dr. Sudibyo Alimoeso dan Dewan Pengawas Juken Pusat Hardiyanto Wiryo turut hadir pula secara daring pada acara pengukuhan ini. Pada kesempatan sambutannya, Sudibyo menjelaskan bahwa program kerja Juken akan segera disosialisasikan sebagaimana arahan dan petunjuk dari Prof Haryono Suyono pada saat audiensi. Termasuk, masalah lanjut usia (Lansia) dan kelanjutusiaan menjadi sangat penting. Sudibyo menyebut, sejak 2021, Indonesia memasuki era yang namanya negara lansia atau Aging Population Country. "Karena penduduk lansianya sudah diatas 10 persen. Tahun 2035 nanti, lansia kita akan membengkak dengan cepat karena akibat bonus demografi saat ini, sehingga jumlah penduduk lansianya itu mencapai 48 juta dari kondisi sekarang yang sekitar 27 jutaan," paparnya. Selanjutnya, saat era Indonesia Emas pada 2045 mendatang, jumlah lansia akan dobol dari kondisi sekarang yang diperkirakan mencapai sekitar 66 juta jiwa. "Ini harus disikapi dengan baik tidak boleh ditinggalkan mereka yang potensial, kalau bisa dimanfaatkan karena bisa mengisi pembangunan ke depannya. Lansia-lansia yang masih potensial ini banyak, artinya mereka yang masih bisa bekerja atau dalam arti bisa menyumbangkan tenaganya, pikirannya karena kearifannya juga itu untuk bangsa dan negara," beber Sudibyo. Demikian pula sebaliknya. Sudibyo juga menekankan bagi lansia yang kurang potensial, harus dijaga kesehatannya supaya tetap sehat dan menjalani kehidupan secara bermartabat. "Jadi kita tidak boleh meninggalkan lansia yang ada karena menjadi faktor dominan nanti dalam struktur kependudukan di Indonesia. Jumlah lansia ini akan lebih besar dan harus diperhitungkan di dalam pembangunan yang akan datang," tekan Sudibyo. Dengan adanya program kementerian saat ini, Sudibyo merasa bersyukur karena telah memasukkan lansia sebagai salah satu unsur penting. "Tentu Juken akan membantu sedapat mungkin, apa yang bisa dilakukan bersama Kementerian KPK/BKKBN karena kita mempunyai pengalaman yang cukup luas," ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Juken, Sudibyo Alimoeso berharap agar Menteri Kependudukan KPK/Kepala BKKBN serta jajarannya termasuk Wakil Menteri, dalam waktu yang tidak terlalu lama berkenan menerima para pengurus Juken. Sehingga pengurus dapat memperkenalkan secara langsung program-program unggulan dari Juken. <strong>Penulis: Mujahidin</strong> <strong>Editor Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/OIXEYmPEEjY?si=J9qGrDvsKbjxSu7u
Discussion about this post