Menurutnya, pendirian kampus politeknik ini sekaligus untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil sesuai skill dan bidang yang dikuasai.
Perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menghasilkan almamater yang siap bekerja di pabrik kawasan industri VDNI, OSS dan sekitarnya.
“Politeknik ini juga diharapkan akan menjadi pusat inovasi teknologi dan pengembangan produk berbasis nikel dan stainless steel,” jelas Tony.
Tahap awal infrastruktur politeknik, katanya, dimulai dari pembangunan fisik gedung dengan estimasi dana yayasan sebesar Rp20 miliar. Pembangunan fisik pusat pendidikan ini ditargetkan rampung dalam jangka waktu enam bulan.
Discussion about this post