Ia berharap melalui event ini destinasi wisata golf di Indonesia menjadi lebih dikenal dan menimbulkan multiplier effect. Tidak hanya menawarkan turnamen golf saja namun juga menyajikan berbagai keindahan destinasi, kuliner, serta produk kreatif lokal dan UMKM di Indonesia.
“Kita mendorong salah satu produsen batik yang kita gunakan sebagai busana golf ini yang sudah memproduksi 10 ribu buah perbulan dan juga sudah melakukan ekspor ke Thailand,” ujarnya.
Olahraga golf, kata Sandiaga menjadi bagian utama dari sport tourism atau pariwisata berbasis olahraga. Untuk itu ia meminta perlunya semua pihak mendorong potensi besar tersebut sebagai upaya membangkitkan ekonomi pascapandemi.
“Lapangan golf di tengah pandemi menjadi suatu anomali. Kami memantau, justru minat orang bermain golf meningkat untuk itu kami membuat panduan protokol kesehatan di bidang sport tourism khususnya di golf,” ujar Sandiaga memungkasi.
Discussion about this post