<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1613543943790000&usg=AFQjCNG-Dunr9D1vkktzMRsZSFqLoboz6w">PENASULTRA.ID</a>, BUTON TENGAH</strong> – Bupati Buton Tengah (Buteng) H. Samahuddin telah menyalurkan beasiswa ‘Cerdas Samatau’ kepada 137 penerima secara simbolis, Jumat 4 Desember 2020. Program yang diselenggarakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Buteng itu dalam pelaksanaanya dibagi dalam dua kategori, yakni kategori beasiswa berprestasi sejumlah 48 orang penerima dan kategori beasiswa tidak mampu sejumlah 89 orang penerima dengan anggaran sejumlah Rp 750 juta. “Jadi totalnya semuanya 137 dengan jumlah anggaran Rp 750 juta. Beasiswa prestasi Rp 300 juta dan beasiswa tidak mampu Rp 450 juta,” kata Bupati Buteng H. Samahuddin saat menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa secara simbolis. Namun, program yang diharapkan sebagai upaya menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah berjuluk ‘negeri 1000 gua’ ini dalam realisasinya diduga menyalahi aturan juknis yang telah dibuat oleh Pemkab Buteng sendiri. Pasalnya, jika merujuk pada surat pemberitahuan beasiswa nomor : 800/416/2020 yang diteken Kadis Dikbud Buteng Abdullah tertanggal 2 November 2020 lalu, salah satu syarat umum penerima beasiswa yakni mahasiswa yang terdaftar pada perguruan tinggi yang memperoleh akreditasi minimal B. Cek per cek, dari data penerima beasiswa Cerdas Samatau yang berjumlah 137 orang penerima yang terbagi dalam dua kategori yakni, kategori berprestasi dan tidak mampu yang diperoleh media ini terdapat beberapa nama mahasiswa penerima yang tidak memenuhi syarat umum yang disebutkan diawal tersebut. <div><a><img /></a>Dimana berdasarkan penelusuran media ini, nama-nama penerima yang dipastikan tidak memenuhi syarat ini, diantaranya :</div> <ul> <li>La Ode Muh. Dafit, mahasiswa S2 Administrasi Publik Unidayan Baubau/ beasiswa kategori prestasi</li> <li>Wa Aya, mahasiswi S1 PAUD YPIQ Baubau/ beasiswa kategori tidak mampu.</li> <li>Nur Susi Saltifa, mahasiswi S1 PAUD YPIO Baubau beasiswa kategori tidak mampu.</li> <li>Gita Asrin Prihatin, mahasiswi S1 Kesehatan Politeknik Baubau/beasiswa kategori prestasi.</li> <li>Aris Munandar, mahasiswa S1 ilmu pemerintahan UM Buton/kategori beasiswa tidak mampu.</li> </ul> Berdasarkan penelusuran media ini di portal pangkalan data Pendidikan Tinggi (PDDT) kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, status akreditasi kampus dari lima mahasiswa tersebut masih akreditasi C. Saat ini, mengenai penyaluran beasiswa Cerdas Samatau ini tengah menjadi perbincangan di beberapa grup media sosial seperti FB, dan WhatsApp. Sementara itu, Kadis Dikbud Buteng, Abdullah yang coba di konfirmasi oleh media ini melalui sambungan WhatsAppnya, belum juga membalasnya. Coba dihubungi kembali dengan panggilan melalui WhatsApp namun masih juga ditolak. <strong>Penulis : Amrin Lamena</strong> <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video terbaru:</strong> https://youtu.be/0W-wbOUeNCQ
Discussion about this post