Sebanyak 84% responden menggunakan e-wallet untuk berbagai kebutuhan seperti membayar belanjaan baik secara offline maupun online, membayar kebutuhan hiburan, hingga membayar tagihan bulanan. Disusul oleh penggunaan bank digital atau mobile dan internet banking sebesar 52%, dan paylater sebesar 26%.
Penggunaan digital payment ini memang lebih umum di kalangan muda, yaitu Millenial dan Gen Z, terutama untuk e-wallet. Sedangkan bank digital digunakan oleh lebih dari setengah kalangan Milenial dan Gen X. Milenial juga merupakan segmen yang paling terekspos oleh penggunaan paylater.
Di antara kaum Milenial yang biasa menggunakan metode pembayaran digital, terdapat 32% yang mengaku menggunakan layanan paylater. Transaksi yang paling umum dibayarkan dengan menggunakan layanan paylater adalah online shopping (23%) dan membayar makanan dengan online delivery order (18%).
Investasi dan Asuransi
Selain meninjau penggunaan berbagai layanan pembayaran digital, report ini juga menampilkan data tentang penggunaan produk keuangan lain seperti investasi, asuransi, dan kredit.
Dari keseluruhan responden, terdapat 38% yang membayar cicilan kredit setiap bulannya. Lalu terdapat 24% responden yang membayarkan premi asuransi. Sedangkan pengguna produk investasi berada pada angka 25%.
“User produk investment ada di angka 25%, tetapi setelah digali lebih dalam, ternyata tidak semua user investment itu adalah user produk asuransi. Terlihat bahwa proporsi Gen Z di segmen user investment platform adalah 32%, sedangkan proporsi Gen Z di segmen insurance user adalah 19%. Berbanding terbalik dengan dengan Gen X, bahwa di segmen ini terlihat lebih banyak di asuransi daripada di investment platform,” jelas Aska.
Discussion about this post