Direktur Bina Ketahanan Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana mengatakan, agar target kasus percepatan penurunan stunting wilayah Sultra berjalan lancar dibutuhkan komitmen dan koordinasi seluruh instansi terkait, melalui pendekatan pada hulu.
“Strategi pencegahan stunting dari hulu merupakan upaya preventif untuk memastikan setiap Catin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil,” ungkapnya, Rabu 20 Juli 2022.
Melalui edukasi kesehatan reproduksi, gizi, penyiapan kehidupan berkeluarga, skrining, edukasi, dan Pendampingan Catin/Calon PUS, kata dia juga dimaksudkan untuk memastikan setiap Catin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Strategi pencegahan stunting dari hulu diimplementasikan dalam bentuk “Aplikasi Elsimil” atau elektronik siap nikah dan hamil yang berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko pada Catin.
Kendala yang dihadapi selain aplikasi Elsimil terkendala jaringan, kendala di lapangan juga biasa ditemui adanya calon pengantin (Catin) datang mendadak untuk diperiksa lingkar lengan atas dan Hemoglobinnya.
“Melalui pendekatan pada hulu, mulai dari remaja yang harus mendapatkan intervensi, PUS/Catin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan ibu menyusui, juga bayi usia 0-59 bulan,” kata Irma.
Sementara itu, Sitti Fathonah, Plt. Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Nasional mempertanyakan kendala dan hambatan apa saja yang ditemukan oleh TPPS di wilayah desa terkait.
Discussion about this post