“Keterampilan pola asuh harus dimiliki para ibu, dan pelaksanaannya harus seimbang dalam kuantitas dan kualitasnya, sehingga pengasuhan akan membentuk karakter yang baik bagi anak,” ujar Euis.
Selain itu, beberapa kekeliruan yang kerap dilakukan dalam pola asuh adalah inkonsisten, kurang persisten dan pola pengasuhan yang berhenti sebelum dilakukan secara lengkap.
“Kita mendorong agar para orangtua harus memiliki keterampilan materi pengasuhan yang baik, baik moral dan spiritual,” tegas Euis.
Sementara itu, penulis buku 50 Solusi Parenting Tanpa Pening, Azimah Subagijo menjelaskan bahwa anak adalah titipan Tuhan yang tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orangtuanya.
“Karena itu, tanggung jawab utama anak adalah orangtuanya akan menjadi seperti apa kelak,” ujar Azimah yang juga Ketua Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi.
Wakil Sekretaris Perempuan ICMI itu juga menyayangkan, Indonesia yang seharusnya mendapat bonus demografi namun dengan merebaknya judi online, pornografi, kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekatnya dikhawatirkan malah menjadi bencana demografi.
Sementara itu, Senator Perempuan DPD asal Jakarta, Fahira Iris menyatakan sangat mendukung kegiatan ini dan akan membantu dalam terwujudnya peningkatan keterampilan pola asuh bagi perempuan di Indonesia.
“Saya juga punya anak perempuan yang akan segera menikah, Insya Allah akan mulai saya arahkan tentang pentingnya pola asuh,” tekannya.
Discussion about this post