“Karena itu, tanggung jawab utama anak adalah orangtuanya akan menjadi seperti apa kelak,” ujar Azimah yang juga Ketua Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi.
Wakil Sekretaris Perempuan ICMI itu juga menyayangkan, Indonesia yang seharusnya mendapat bonus demografi namun dengan merebaknya judi online, pornografi, kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekatnya dikhawatirkan malah menjadi bencana demografi.
Sementara itu, Senator Perempuan DPD asal Jakarta, Fahira Iris menyatakan sangat mendukung kegiatan ini dan akan membantu dalam terwujudnya peningkatan keterampilan pola asuh bagi perempuan di Indonesia.
“Saya juga punya anak perempuan yang akan segera menikah, Insya Allah akan mulai saya arahkan tentang pentingnya pola asuh,” tekannya.
Narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA), Eti Sri Nurhayati menyoroti tentang peran ayah yang sama pentingnya dalam pola pengasuhan anak seperti halnya peran ibu.
“Saat ini, peran ayah seolah tidak penting dalam pola asuh anak (Fatherless). Padahal, itu bisa memberikan pengaruh negatif dalam perkembangan jiwa anak,” terang Eti.
Acara bedah buku ini terselenggara dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah, dan didukung penuh oleh KemenPPA dan Perempuan ICMI. Selain itu ada juga Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah (KPMDI), Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) dan beberapa organisasi perempuan lainnya.
Ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan bedah buku itu dihadiri oleh ratusan peserta baik daring maupun luring dengan latarbelakang daerah berbeda-beda.
“Yang kita pantau, ada lebih dari 100 orang yang mengikuti acara ini dan mereka datang dari berbagai daerah,” ujarnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post