Selain itu pelayanan KB yang dilaksanakan memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan seksual serta kesehatan reproduksi agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi.
Diketahui, angka kelahiran di Indonesia memiliki disparitas yang tinggi. Untuk Sultra sendiri, angka kelahiran terus menurun. Angka kelahiran tersebut tercermin dari TFR (Total Fertility Rate) Sultra yang mencapai 2,57. Namun, angka itu masih cukup jauh dari Replacement level (2,1).
Angka kelahiran di Sultra menurut ASFR (kelompok umur tertentu) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan angka sebesar 142-143 kelahiran per 1000 perempuan.
Selain dari segi dukungan, Hari Kontrasepsi Sedunia juga akan menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh masyarakat Indonesia, terkait seperti apa pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post