Tercatat, pelayanan KB didominasi metode kontrasepsi jenis implan yaitu sebanyak 64 akseptor dan IUD sebanyak 9 akseptor.
Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Secara tidak langsung pula, dengan penggunaan kontrasepsi maka PUS akan dapat merencanakan kehamilan dan pengasuhan anak bisa optimal. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan.
Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan. Tak hanya itu, Asmar juga mengatakan program KB merupakan investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM dan sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Selain itu pelayanan KB yang dilaksanakan memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan seksual serta kesehatan reproduksi agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi.
Diketahui, angka kelahiran di Indonesia memiliki disparitas yang tinggi. Untuk Sultra sendiri, angka kelahiran terus menurun. Angka kelahiran tersebut tercermin dari TFR (Total Fertility Rate) Sultra yang mencapai 2,57. Namun, angka itu masih cukup jauh dari Replacement level (2,1).
Discussion about this post