Bersamaan dengan penyelenggaraan webinar ini, dilakukan peluncuran Komunitas AKSI GEMAS (Atasi anaK StuntIng untuk GEnerasi eMAS) 2045 sebagai perluasan dari Gerakan Sosial Cegah Stunting.
Komunitas ini diluncurkan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat bekerja sama dengan multi pihak seperti majelis taklim, PAUD dan pemuka masyarakat untuk melakukan intervensi makanan tambahan berprotein melalui gerakan Ibu Hebat Pahlawan Keluarga dalam pencegahan stunting yang dimotori oleh WSI.
“Mari kita bersinergi memberdayakan ibu dan menjamin hak setiap anak untuk tumbuh kembang yang optimal,” ujar Valina.
Executive Director CegahStunting, Sekar turut pula menambahkan. Ia mengatakan sebagai pihak yang mengorganisir kampanye tersebut, CegahStunting merupakan sebuah platform berbasis imedia sosial sebagai kelanjutan kampanye komunikasi yang dipimpin Kantor Staf Presiden RI pada 2018.
“Dalam webinar ini, kami akan mengeksplorasi peran penting ibu dalam memitigasi risiko stunting dan mendorong pertumbuhan anak yang optimal,” kata Sekar.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Brian Sri Prahastuti, tenaga ahli Utama Kantor Staf Presiden menyampaikan, memberdayakan ibu dengan pengetahuan merupakan kunci dalam pencegahan stunting dan kiat sukses ibu sebagai pengasuh balita untuk mengerti pentingnya gizi, kebersihan, dan tumbuh kembang anak.
“Banyak pembelajaran dan praktik yang dapat ditiru ibu-ibu lainnya di Indonesia untuk mendorong upaya berkelanjutan dalam pencegahan stunting,” ucapnya.
Strategi untuk mempromosikan praktik sehat dalam keluarga dan contoh nyata dari para ibu yang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan anak-anaknya juga dibahas dalam webinar ini. Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari minus dua standar deviasi (-2SD) atau di bawah rata-rata standar yang ada.
Stunting pada anak merupakan hasil jangka panjang konsumsi diet berkualitas rendah yang dikombinasikan dengan morbiditas, penyakit infeksi, dan masalah lingkungan. Stunting, sebuah masalah kesehatan global yang mempengaruhi jutaan anak, memerlukan strategi pencegahan yang komprehensif.
Discussion about this post