Tahun ini, MDP juga diikuti oleh peserta perempuan dari Sumbawa, menandai langkah maju dalam mendorong kesetaraan gender di bidang teknik yang selama ini didominasi laki-laki.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun tanpa memandang gender atau latar belakang. Prinsip keberagaman dan inklusivitas adalah bagian dari DNA kami sebagai bagian dari ABM Group,” kata Johan Budisusetija.
Sementara itu, Presiden Direktur ABM Group, Achmad Ananda Djajanegara menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga wadah pembentukan talenta unggul.
“Melalui pembelajaran yang mencakup pengetahuan dasar machining hingga praktik langsung di lapangan, peserta diharapkan memperoleh bekal nyata untuk menapaki dunia kerja dengan percaya diri dan kompetensi tinggi,” ujar Ananda.
Sebelumnya, program pelatihan serupa telah berhasil diselenggarakan pada 2023 dan 2024. Saat itu, peserta dibekali berbagai keterampilan teknis, seperti Basic Welding, Line Boring Portable, Mesin Bubut Manual, Mesin Milling Manual, hingga Mesin Bubut CNC.
Dari dua periode pelatihan tersebut, tercatat sekitar 83,5 persen peserta berhasil bekerja di SSB. Sementara beberapa lulusan MDP lainnya meniti karier di jalur yang berbeda, mulai dari menjadi pegawai negeri sipil (PNS), membuka usaha bengkel sendiri, hingga bergabung dengan perusahaan lain.
Melalui program pelatihan seperti ini, ABM Group menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap dunia pendidikan. Bagi ABM Group, pendidikan bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi merupakan langkah strategis untuk menciptakan fondasi bisnis yang berkelanjutan.
Upaya ini menjadi wujud nyata bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja bisnis, tetapi juga dari kontribusinya dalam mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
                                
                                
			
                                

                
Discussion about this post