“Permasalahan pangan global. Penyediaan dan produksi pangan sering diakibatkan oleh perubahan iklim global, degradasi kualitas lahan dan air, ketidakseimbangan produksi dan stok pangan antar kawasan, ketidakseimbangan penguasaan serta kemampuan teknologi,” papar Febby.
Kata dia, Bulog menyampaikan program kerjanya sebagai perusahaan penyedia pangan memberikan supply untuk kebutuhan pangan nasional.
“Peran Perum Bulog dalam ketahanan pangan ketersediaan ada dua kegiatan yaitu, PSO dan kebutuhan komersil. Untuk PSO terdapat KPSH, golongan anggaran, dan bencana alam. Sedangkan untuk kebutuhan komersil ada BPNT, TPK, RPK, E-commerce dan pasaran umum,” ujar Febby.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan program unggulan bagi petani milenial.
“Pengembangan pertanian modern (pengembangan smart farming), pengembangan dan pemanfaatan screen house, pengembangan food estate, pengembangan korporasi petani dan startup/ petani milenial,” ulas Syahrul.
Masih kata dia, dengan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas petani dengan memberikan pendidikan kepada petani.
“Cara meregenerasi petani milenial salah satu langkah formalnya yaitu kami mendidik dengan target 2,5 juta orang petani muda. Dari mereka kami harapkan akan menjadi pioneer di lapangan memperlihatkan langkah-langkah yang baik di bidang pertanian,” jelasnya.
“Kementerian Pertanian dan seluruh jajaran mengawalnya melalui tata kelolanya yang berkaitan dengan lahan, teknologi, teknisnya, permodalan, dan hasilnya ingin dipasarkan kemana. Dimana akan ada budaya baru di bidang pertanian oleh anak-anak Indonesia,” pungkas Syahrul.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post